Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebuah rekaman langka baru-baru ini mengungkap ritual giant panda atau panda raksasa kawin di alam liar. Ini merupakan pertama kalinya perkawinan panda raksasa berhasil didokumentasikan di dalam rekaman video.
ADVERTISEMENT
Selama tiga tahun, dua pembuat film bernama Yuanqi Wu dan Jacky Poon menjelajahi hutan Pegunungan Qinling yang terletak di Provinsi Shaanxi, China. Bersama dengan petugas penjaga dan ilmuwan, keduanya menjelajahi hutan pegunungan itu dengan misi untuk merekam video kehidupan sehari-hari panda dalam film.
Kesabaran dan ketekunan para pembuat film ini akhirnya terbayar. Mereka berhasil menjadi orang pertama yang mengabadikan ritual kawin panda raksasa di depan kamera.
Rekaman langka ini sangat mengesankan, terlebih karena musim kawin panda sangat singkat. Panda betina seringkali subur hanya beberapa hari dalam setahun.
Berat panda jantan dewasa bisa mencapai 300 lbs (136 kilogram) dan tingginya hampir 7 kaki (2 meter) ketika berdiri tegak dengan kaki belakang mereka, menurut World Wildlife Fund (WWF). Panda sangat teritorial, di mana pejantan biasanya berinteraksi dengan betina hanya selama musim kawin antara Maret dan Mei, kata WWF.
Panda (Ailuropoda melanoleuca) umumnya populer karena bentuk tubuh bulat yang lucu. Di media sosial, panda yang ada di kebun binatang sering ditampilkan dengan gambaran yang menggemaskan, mulai dari video mereka bermain di salju hingga berguling-guling seperti bola raksasa.
ADVERTISEMENT
Namun, gambaran panda tersebut tidak cocok ketika mereka ada di habitat aslinya di alam liar. "Tidak ada yang lucu dan menyenangkan tentang mereka," kata Poon, dalam dokumenter tersebut, dikutip dari Live Science.
Film dokumenter yang dibuat Wu dan Poon menampilkan ketegangan antara dua panda jantan untuk kawin dengan seekor panda betina. Selama berminggu-minggu, kedua panda jantan itu, yang terdiri dari panda tua yang dominan dan panda muda, mengikuti sang betina untuk kawin.
Pertarungan, teriakan, dan aroma panda jantan adalah ritual kawin yang dapat memicu ovulasi panda betina. "Jadi, setiap pertarungan pejantan perlu ada di tempat dan waktu yang tepat," jelas dokumenter tersebut.
Ritual kawin tersebut menjelaskan mengapa panda begitu sulit berkembang biak di penangkaran, karena tidak adanya persaingan jantan. Saat ini, populasi panda diperkirakan hanya tersisa 2.000 ekor di alam liar, menurut laporan Popular.
ADVERTISEMENT
Dalam film dokumenter Wu dan Poon, pertarungan kedua panda jantan tersebut terjadi dua kali. Saat yang pertama, pejantan yang lebih muda akhirnya mundur dari pertarungan, menyisakan panda yang lebih tua bersama si betina.
Namun, ketika betina turun dari tempat bertenggernya, dia bertarung dengan si pejantan dan melarikan diri. "Betina akan menyerang dan melukai si pejantan, jika ia tidak sedang ingin kawin," jelas dokumenter.
Selama seminggu, pertarungan kedua pejantan tersebut terus berlangsung. Di pertarungan kedua ini, panda yang lebih tua akhirnya mundur.
Ketika betina akhirnya siap untuk kawin dan turun dari tempat ia bertengger, hanya satu calon pasangan yang masih tersisa. "Kemudian, seperti apa yang sudah pikirkan, mereka kawin."
Dokumenter ritual perkawinan panda raksasa ini merupakan program "Nature — Pandas: Born to be Wild" yang disiarkan pada 21 Oktober 2020 oleh distributor penyiaran non-profit asal AS, Public Broadcasting Service (PBS).
ADVERTISEMENT