Sering Olahraga dan Diet Ketat Tapi Tak Kunjung Kurus, Kenapa Ya?

25 Oktober 2021 12:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita sedang menjalani program diet. Foto: Shuttertstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita sedang menjalani program diet. Foto: Shuttertstock.
Tren gaya hidup sehat makin meningkat, apalagi di tengah pandemi. Hal itu ditandai dengan banyaknya peminat event olahraga online seperti virtual run, virtual cycling, virtual zumba, yoga, hingga pound fit.
Tidak semata untuk menjaga imunitas saja, meningkatnya tren gaya hidup sehat juga didominasi oleh mereka yang ingin menjaga berat badan tetap ideal. Bagaimana tidak, terlalu lama beraktivitas di rumah aja selama COVID-19 membuat tak sedikit orang mengalami kenaikan berat badan.
Dilansir NCBI, salah satu penelitian yang menunjukkan, 22 persen orang dewasa dilaporkan mengalami kenaikan berat badan selama pandemi di 2020.
Karenanya, dengan segala yang terjadi di tahun 2020, banyak orang yang kini lebih fokus pada kesehatan di tahun 2021. Salah satunya mencoba program diet dan rajin berolahraga agar memiliki berat badan dan bentuk tubuh yang ideal.
Saat ini banyak bermunculan metode diet populer maupun jenis olahraga yang menyenangkan untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Sayangnya, tidak semua pola diet bisa menghasilkan berat badan ideal meski diiringi dengan olahraga secara ‘gila-gilaan’. Apakah kamu juga salah satu yang mengalaminya?
Pada dasarnya manusia memiliki karakter yang berbeda-beda. Tidak hanya fisik, tapi juga perbedaan pada jumlah kebutuhan nutrisi dan jenis olahraga yang dibutuhkan.
Ilustrasi zumba online. Foto: Shutterstock.
Walau mengonsumsi makanan serta mengikuti pola makan yang sama, dan bahkan melakukan olahraga bersama, tidak akan menjamin orang tersebut memiliki bentuk tubuh atau berat badan yang sama pula.
Sebab jumlah kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan setiap orang berbeda, berdasarkan kondisi tubuh masing-masing. Hal itu karena setiap orang punya gen yang berbeda, sehingga respons saat tubuh menerima nutrisi dan aktivitas fisik pun bisa berbeda.

Kenali Makanan dan Jenis Olahraga yang Cocok Lewat Gen Kamu

Siapa sangka, gen tidak hanya berpengaruh pada sifat dan fisik saja, tetapi juga pada kesehatan dan respons tubuh terhadap berbagai macam nutrisi, jenis olahraga dan risiko penyakit yang ditimbulkan.
Jadi jangan heran bila kamu, keluarga, atau temanmu memiliki berat badan yang berbeda-beda meski selalu melakukan olahraga bersama dan makanan yang dikonsumsi juga sama. Bahkan, anak kembar pun bisa memiliki kebutuhan nutrisi dan risiko penyakit yang berbeda.
Untuk mengetahui jenis makanan dan olahraga yang tepat, kamu dapat melakukan pemeriksaan genomik pertama di Indonesia yakni Prodia Nutrigenomics—salah satu rangkaian dari pemeriksaan Prodia Genomics.

Cukup Sekali Seumur Hidup, Ini Manfaat Pemeriksaan Prodia Nutrigenomic

Prodia Nutrigenomics merupakan pemeriksaan genomik untuk mengetahui kebutuhan nutrisi dan jenis olahraga yang tepat bagi tubuh. Prodia merupakan satu-satunya laboratorium klinik di Indonesia yang melayani pemeriksaan ini.
Pemeriksaan genomik cukup dilakukan satu kali seumur hidup. Nantinya tim Prodia akan memeriksa lebih dari 75 variasi genetik (SNP) kamu yang kemudian dikelompokkan menjadi nutrisi dan olahraga.
Ilustrasi berolahraga dan mengonsumsi makana sehat. Foto: Shutterstock.
Nutrisi terdiri dari persepsi rasa, respons terhadap makanan, metabolisme nutrisi serta pengelolaan berat badan dan komposisi tubuh. Sedangkan olahraga terdiri dari manfaat berolahraga, kekuatan dan daya tahan.
Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan karena bisa menjadi panduan untuk kamu dalam memilih makanan pada program penurunan berat badan dan sebagai panduan gaya hidup untuk tetap sehat dan preventif terhadap penyakit, khususnya di masa pandemi seperti ini.
Mau menurunkan berat badan dan ingin terhindar dari risiko penyakit akibat gaya hidup yang tidak tepat? #LetsCheckUp di Prodia Nutrigenomics sekarang juga!
Apalagi Prodia melalui program Be Healthy First memberikan keringanan biaya 20 persen untuk seluruh pemeriksaan selama 1 hingga 30 Oktober 2021 jika melakukan pemeriksaan termasuk pemeriksaan Prodia Nutrigenomics melalui aplikasi Prodia Mobile.
Jadi jangan sampai ketinggalan ya!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Prodia