Setelah Ramai Teori Bumi Datar, Kini Muncul Teori Bumi Berongga

28 Desember 2017 13:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bumi Berongga (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bumi Berongga (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa tahun terakhir, terutama sepanjang tahun 2017, ruang publik sempat diisi oleh perdebatan apakah Bumi berbentuk bulat atau berbentuk datar. Orang-orang yang meyakini Bumi berbentuk datar memiliki perkumpulan sendiri dan menyebut diri mereka sebagai Flat Earth Society.
ADVERTISEMENT
Awalnya keyakinan Kaum Bumi Datar ini dianggap sekadar bercanda. Namun ternyata, kaum yang juga memiliki pengikut di Indonesia ini justru semakin gencar mempromosikan pandangan bahwa Bumi berbentuk datar sehingga membuat Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) resah dan mencoba meluruskan pandangan tersebut.
Dalam wawancara khusus bersama kumparan (kumparan.com), Kepala LAPAN, Thomas Djamaludin, menyebut Teori Bumi Datar sebagai pembodohan publik.
Setelah ramai muncul Teori Bumi Datar (Flat Earth), kini ada lagi teori lain mengenai bentuk Bumi, yakni Teori Bumi Berongga (Hollow Earth). Teori yang menyebut Bumi memiliki rongga di tengahnya itu sebenarnya sudah pernah dicetuskan bertahun-tahun lalu, tapi baru ramai akhir-akhir ini setelah sejumlah media Inggris seperti The Sun, Daily Mail, dan Daily Star mengangkat kisahnya.
Ilustrasi Bumi Berongga (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bumi Berongga (Foto: Wikimedia Commons)
Di akhir tahun 2017 ini, tepatnya sejak 25 Desember 2017, media-media Inggris itu mengangkat kisah mengenai Hollow Earth dengan menulis artikel mengenai Rodney Cluff, penulis World Top Secret: Our Earth IS Hollow!, buku yang sebenarnya telah diterbitkan sejak 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam buku itu, Cluff mengatakan semua rahasia alam semesta ada di sana, termasuk Taman Eden, piring terbang, alien, hingga suku-suku yang dianggap sudah musnah.
Cluff sangat yakin ia punya banyak pengikut yang jumlahnya sudah ribuan. Bahkan pada tahun 2007 ia pernah mengadakan perjalanan ke Kutub Utara untuk mencari titik yang bisa membawanya ke inti Bumi.
Perjalanan tersebut telah menarik dana sebesar 15 ribu poundsterling atau sekitar 273 juta rupiah. Namun akhirnya rencana perjalanan itu dibatalkan.
Terhadap Kaum Bumi Datar, Cluff sempat meledek para pendukung Teori Bumi Datar itu dengan mengatakan bahwa sebenarnya mereka sedang bingung.
“Aku tidak tahu bagaiman Kaum Bumi Datar bisa begitu kebingungan. Mereka jelas-jelas keliru. Dunia ini tidak datar --ini berongga,” kata Cluff kepada The Sun, Senin (25/12).
ADVERTISEMENT
Tak hanya meyakini bahwa Bumi memiliki rongga, Cluff dan Kaum Bumi Berongga juga yakin Nazi dan Viking masih ada di dalam Bumi. Dalam pandangan mereka, Nazi dan Viking hidup dengan bantuan sinar Matahari yang terdapat di dalam Bumi.
Bangsa Viking. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bangsa Viking. (Foto: Wikimedia Commons)
Meski buku mengenai Bumi Berongga itu baru diterbitkan tahun 2014, 12 tahun sebelumnya pernah ada pula teori soal bentuk Bumi yang memiliki rongga.
Pada tahun 2002, sebuah stasiun radio di Amerika Serikat, Coast to Coast FM, pernah mewawancarai Dallas Thompson, mantan pelatih olahraga.
Sebelumnya, Thompson mengalami kecelakan yang hampir menewaskan dirinya. Akibat kecelakaan itu ia mengalami koma. Selama koma itulah Thompson mengaku mendapat penglihatan dan kemudian ia percaya bahwa Bumi memiliki rongga di tengah-tengahnya.
ADVERTISEMENT
Di rongga itu, Thompson melihat hewan mammoth masih hidup. Suku-suku kuno yang dikatakan sudah punah pun ternyata masih hidup di rongga Bumi selama 1.700 tahun.
Tak hanya itu, karena percaya di dalam lubang itu ada tempat seperti surga, Thompson bahkan pernah melakukan perjalanan ke Kutub Utara untuk menandakan tempat masuk ke dalam lubang di Bumi.
Sempat terlupakan setelah wawancara tahun 2002 tersebut, berita mengenai Thompson sempat mencuat lagi sebentar pada tahun 2012 dan lalu menghilang lagi. Kehadiran Cluff dan bukunya tahun 2014 yang kemudian dibahas pada akhir 2017 ini, mengingatkan publik pada sosok Thompson. Sebab, teori yang mereka ajukan sama, yakni bahwa Bumi memiliki rongga.
Dalam ilmu geologi, Bumi tidak mungkin berongga karena Bumi memiliki lapisan-lapisan. Di bawah permukaan Bumi yang kita tempati terdapat mantel Bumi, kemudian inti luar Bumi, dan inti dalam Bumi.
ADVERTISEMENT
Teori adanya inti Bumi ini sudah digagas oleh Isaac Newton sejak berabad-abad lalu. Karena bila Bumi berongga, Bumi akan menjadi ringan dan tidak memiliki gravitasi.
Teori Newton ini kemudian dibuktikan dengan menggunakan teknologi penginderaan jarak jauh untuk 'melihat' apa yang ada di dalam Bumi. Teknologi ini kemudian bisa digunakan juga untuk mengamati aktivitas gunung berapi dan gempa bumi.
Terakhir, tentu tidak mungkin ada Bintang seperti Matahari yang menerangi rongga Bumi. Karena, bila benar ada benda seperti Matahari yang berada di dalam Bumi, bisa dipastikan penghuni Bumi akan terkena radiasi yang sangat mematikan.
Jadi menurut kalian, apakah Teori Bumi Berongga akan menjadi penantang Teori Bumi Datar atau bahkan Teori Bumi Bulat di tahun 2018? Kita lihat saja, apakah teori ini akan jadi populer atau tidak di kalangan pecinta teori konspirasi.
ADVERTISEMENT