Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Sifilis Bisa Ditularkan Ibu Hamil ke Janin, Ini 5 Gejala yang Wajib Diwaspadai
13 Februari 2020 8:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Antara lain kontak seksual vaginal, anal, dan oral, berbagi jarum suntik dengan pengidap sifilis, melalui donor darah atau donor organ, dan melalui luka terbuka pada kulit.
Bahkan, sifilis juga bisa menular saat memberi makan anak dengan sebelumnya dikunyah dulu oleh orang dewasa. Selain itu, ibu hamil pengidap sifilis juga bisa menularkan penyakitnya kepada janin yang dikandung.
“Bila ibunya terdeteksi (sifilis), kita bisa memprediksi anaknya akan terkena sifilis karena dia bisa menular lewat plasenta, lewat peredaran darah. Nanti akan menimbulkan masalah psikososial juga. Sekarang Anda sudah hamil 3 bulan, baru ketahuan sifilis, bagaimana? Sedangkan Anda tahu bahayanya. Ada kemungkinan anaknya lahir cacat, atau lahir mati, atau prematur,” ujar dr. Anthony Handoko, SpKK, FINDSV, CEO Klinik Pramudia, saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (12/2).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ibu hamil yang didiagnosis sifilis tetap bisa menjalani pengobatan dengan aman, yakni dengan suntikan penisilin. Dengan catatan, usai ibu melahirkan, bayi harus diperiksa dan dimonitor kondisi kesehatannya secara berkala.
Sejumlah hal yang wajib diperiksa pada bayi dengan ibu mengidap penyakit sifilis, antara lain pengecekan organ kulit, THT, tulang, mata, saraf, otak, dan organ dalam lain. Termasuk tanda-tanda stigmata sifilis, seperti Saddle Nose (terlahir tanpa batang hidung), Hutchinson’s Teeth (anomali gigi insivivus), Mulberry Molars (kelainan oklusal gigi), Abnormality Facies (kelainan wajah), dan Saber Shin (tulang kering bengkok).
Sebagai upaya pencegahan, semua ibu hamil diwajibkan untuk melakukan tes serologi atau pemeriksaan darah pada awal kehamilan. Tujuannya, jika sang ibu didiagnosis menderita sifilis lebih awal, pengobatan dapat diberikan secepat mungkin demi keselamatan ibu dan bayi.
Perlu dicatat, gejala-gejala sifilis kerap menyerupai penyakit lain, sehingga terkadang pengobatan yang diberikan tidak tepat sasaran, atau pengidap menyepelekan tanda-tanda penyakit yang ada. Setidaknya ada lima gejala yang biasa muncul saat sifilis masih berada di tahap-tahap awal.
ADVERTISEMENT