Signify Dorong Program Green Switch Lampu Philips, Dukung Net Zero Emission RI

28 Februari 2025 8:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Head of Public and Government Affairs Signify Lea Indra saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Kamis (27/2/2025).  Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Head of Public and Government Affairs Signify Lea Indra saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Kamis (27/2/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan Signify, yang memproduksi dan menjual produk pencahayaan Philips di Indonesia, memiliki program Green Switch yang terus didorong kontribusinya mewujudkan net zero emission sebagaimana ditargetkan pemerintah bersama pelaku bisnis di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Program Green Switch diimplementasi oleh Signify melalui transisi dari pencahayaan konvensional ke pencahayaan LED dan LED terkoneksi. Perusahaan terus melakukan edukasi di ruang publik dan industri tentang pentingnya transisi ke energi hemat energi dan minim limbah.
Menurut Lea Indra, Head of Public and Government Affairs Signify, transisi yang dilakukan dapat menghemat energi hingga 80 persen. "Pencahayaan itu merupakan salah satu cara cepat dan cara mudah dalam mengurangi penggunaan energi," ucap Lea di Jakarta, Kamis (27/2).
Salah satu sumber konsumsi listrik terbesar di Indonesia saat ini memang berasal dari pencahayaan, menurut data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Oleh karenanya, solusi pencahayaan punya peran yang sangat besar dalam menjalankan upaya penghematan energi.
ADVERTISEMENT
Bila energi dari pencahayaan bisa dihemat, kata Lea, maka penghematan itu seharusnya bisa dialihkan ke energi lain, misalnya ke mobil listrik atau hal lain yang bermanfaat untuk operasional pemerintahan, swasta, dan pelayanan publik.
Sebagai langkah nyata, Signify memiliki rangkaian produk lampu hemat energi Philips UltraEfficient LED, yang dirancang untuk mengurangi emisi Co2 sambil tetap mempertahankan kualitas cahaya.
Penghematan energi pencahayaan tersebut disarankan agar dibarengi dengan digitalisasi. Karena, melalui digitalisasi, energi dapat lebih mudah diukur, dipantau, dan dikontrol penghematannya melalui perangkat mobile, milsanya dalam aplikasi khusus di smartphone.
"Pencahayaan terkoneksi mendorong perkembangan dari sisi digital sehingga mempermudah dalam hal perawatan dan mendukung secara keseluruhan ekosistem," kata dia.