Sinergi Memajukan Penelitian Kardiovaskular di Indonesia

25 April 2024 21:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jantung. Foto: deepadesigns/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jantung. Foto: deepadesigns/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sinergi memajukan penelitian klinis terhadap penyakit kardiovaskular (CVD) menjadi salah satu fokus dunia kedokteran di Indonesia, saat ini.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diupayakan Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN).
Kerjasama ini memperkuat visi RS Siloam menjadi destinasi pilihan terpercaya dalam pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, dan penelitian kelas dunia yang holistik.
Kemitraan strategis ini akan berfokus pada kolaborasi penelitian antara NUS Medicine, MRIN, dan Siloam dalam bidang penyakit kardiovaskular dan perawatan kardiologi lainnya yang melibatkan stem cell, untuk memberikan kontribusi pada masa depan kedokteran, seperti genetika dan pengobatan presisi.
Kolaborasi ini akan bermanfaat bagi para pihak yang terlibat dalam berbagai bidang kolaborasi, termasuk proyek penelitian bersama di bidang kedokteran molekuler, genetika dan ilmu kesehatan; pertukaran informasi ilmiah, akademis, dan teknis serta materi akademis; dan/atau kolaborasi dalam pertukaran pengetahuan dan teknologi.
com-Ilustrasi seseorang terkena serangan jantung. Foto: Shutterstock
Kemitraan ini juga akan memungkinkan Siloam, MRIN, dan NUS Medicine untuk menjadi mitra penelitian kolaboratif. Staf dan mahasiswa dari semua pihak dipersilakan untuk berkunjung, berdiskusi dan berpartisipasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan bersama, seminar dan konferensi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, staf MRIN akan mendapatkan pelatihan di tempat di kampus NUS Medicine sebelum melakukan penelitian yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular dan penyakit kardiologi lainnya.
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di Asia pada 2019, menyebabkan 10,8 juta kematian atau sekitar 35% dari total kematian di Asia.
Di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan, penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian paling umum pada 2018, sementara risiko penyakit kardiovaskular di Indonesia adalah yang tertinggi ketiga di ASEAN, setelah Laos dan Filipina.
Perbedaan mendasar dari setiap individu dapat mempengaruhi perkembangan penyakit dan respon pengobatan. Perbedaan ini dapat bervariasi antar individu, garis keturunan, dan populasi geografis.
Sebagai contoh, orang Asia selatan memiliki beban penyakit kardiovaskular aterosklerotik yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok etnis lainnya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi jantung. Foto: Explode/Shutterstock
"Kami sangat senang dapat bekerjasama dengan Grup RS Siloam dan MRIN untuk memberikan dampak positif dan perbedaan bagi pelayanan kesehatan di Indonesia," ujar Direktur Program Penelitian Translasional Penyakit Kardiovaskular-Metabolik dan Wakil Dekan Penelitian di NUS Medicine, Profesor Roger Foo.
"Pemahaman yang lebih baik mengenai dampak genetika pada CVD sangatlah penting. Jaringan rumah sakit dan klinik Siloam yang luas di seluruh Indonesia menyediakan basis data pasien yang relevan dan dapat diandalkan bagi kami untuk memajukan penelitian klinis dan pengobatan CVD, terutama untuk populasi di Asia," lanjutnya.
MRIN didirikan dengan tujuan untuk melakukan penelitian inovatif di bidang kanker untuk memahami hubungan mutasi gen dengan perkembangan kanker pada pasien Indonesia.
Sebagai lembaga penelitian yang saat ini melakukan penelitian di bidang kanker, keanekaragaman genom dan penyakit, serta penyakit menular, MRIN telah berkolaborasi dengan berbagai institusi nasional dan internasional seperti BRIN Indonesia, National Center for Global Health and Medicine Jepang, Universitas Kyoto, Universitas Nasional Australia, Universitas Melbourne, Universitas Arizona, dan Universitas Cambridge.
ADVERTISEMENT
MRIN juga menyediakan solusi bagi para kolaborator riset medis potensial yang membutuhkan penelitian dan pengujian berkualitas tinggi.
Kerja sama Grup RS Siloam, NUS Yong Loo Lin School of Medicine, dan MRIN terhadap penelitian penyakit Kardiovaskular di Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
Sementara, Grup RS Siloam sebagai jaringan rumah sakit swasta dengan cakupan terluas di Indonesia, telah menjadi acuan bagi layanan kesehatan berkualitas tinggi secara nasional dengan spesialisasi terlengkap yang memenuhi kebutuhan medis di Indonesia.
Dengan aspirasi yang tinggi untuk menyediakan layanan berkualitas internasional yang berkelanjutan di Indonesia, Siloam mendirikan departemen Clinical Research Siloam (CRS) untuk melakukan penelitian klinis guna memastikan penentuan obat dan penggunaan peralatan medis untuk pasien sesuai dengan karakteristik pasien Indonesia.
Selain itu, CRS memfasilitasi kerjasama antara Grup RS Siloam dengan institusi kesehatan rekanan untuk melakukan penelitian klinis.
"Penelitian klinis memiliki peran penting tidak hanya untuk tujuan pendidikan dan klinis, namun juga berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien," ujar Medical Managing Director Grup RS Siloam, dr. Grace F. Indradjaja.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Grace, Kolaborasi dengan NUS sebagai salah satu universitas dan sekolah kedokteran terkemuka di Singapura, menandai salah satu pencapaian besar bagi Siloam yang juga merupakan bukti komitmen kami terhadap Indonesia.
"Dengan visi yang sama, kami akan berusaha untuk memberikan inovasi layanan kesehatan kelas dunia, keahlian, dan penelitian di bidang kardiologi, untuk memberikan dampak yang besar bagi kesehatan masyarakat," pungkasnya.