Sisir Misterius Ditemukan di Inggris, Asal-usulnya Bikin Merinding

13 Maret 2023 8:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sisir misterius ditemukan di Inggris. Ternyata terbuat dari tengkorak manusia.  Foto: MOLA
zoom-in-whitePerbesar
Sisir misterius ditemukan di Inggris. Ternyata terbuat dari tengkorak manusia. Foto: MOLA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah sisir kuno misterius telah ditemukan selama penggalian arkeologi di Inggris. Sisir ini bukan sisir biasa, sebab bisa mengingatkan kita pada praktik budaya yang telah lama hilang dan hanya bisa dibayangkan oleh manusia masa kini.
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun lalu, di dekat sebuah desa bernama Bar Hill yang berjarak beberapa kilometer barat laut Cambridge, para arkeolog dari Museum of London Archaeology (MOLA) menemukan sisir misterius selama penggalian di wilayah tersebut. Sisir tersebut diduga berasal dari 750 SM hingga 34 M.
Hasil analisis menunjukkan sisir terbuat dari tulang manusia, tepatnya dari tulang parietal bagian dari tengkorak. Sebelumnya, arkeolog juga pernah mendapatkan artefak Zaman Besi lain yang terbuat dari tulang manusia di Cambridgeshire.
Namun, artefak sisir kali ini tergolong langka. Sisir terlihat masih kokoh ketika ditemukan, tidak ada tanda-tanda keausan pada bagian giginya. Ini menunjukkan bahwa benda itu kemungkinan digunakan sebagai hiasan atau untuk keperluan spiritual daripada dipakai buat rambut.
Rekonstruksi sisir terbuat dari tengkorak. Foto: MOLA
Sisir juga tampaknya memiliki bagian ujung yang hilang, dan pinggirannya memiliki lubang berbentuk bulat. Ini membuat Michael Marshall, arkeolog dari MOLA, menduga sisir tersebut telah dijadikan jimat dan dipakai sebagai liontin.
ADVERTISEMENT
Di Cambridgeshire sendiri memang telah banyak ditemukan alat-alat kuno yang terbuat dari tulang lengan dan kaki manusia. Alat-alat itu kebanyakan digunakan untuk membersihkan kulit binatang. Namun tengkorak memiliki arti khusus.
Di seluruh Eropa Zaman Besi, liontin yang terbuat dari tengkorak manusia relatif umum. Liontin dan perkakas kuno dari tulang manusia juga nyatanya telah ditemukan di seluruh dunia. Kalau tengkorak dijadikan sisir, ini baru aneh.
Hanya dua sisir Zaman Besi terbuat dari tulang manusia yang pernah ditemukan di Inggris dan keduanya berada di wilayah yang sama. Yang pertama di Earith sekitar 14,5 kilometer utara Bar Hill, dan Harston Mill sekitar 19 kilometer selatan Bar Hill.
Ini menunjukkan bahwa pembuatan sisir dari tengkorak merupakan kebiasaan budaya setempat.
Fraktur pada tengkorak, kemungkinan disebabkan oleh benturan batu. Foto: Standen/Journal of Anthropological Archaeology
Adapun arti dari bentuk sisir, menurut ahli osteologi MOLA, Michael Henderson, jawabannya ada pada tengkorak itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Tengkorak manusia bukanlah satu kesatuan utuh, melainkan berasal dari rangkaian tulang yang dihubungkan oleh jaringan fibrosa yang dikenal sebagai sutura kranial. Sambungan ini menyerupai gigi resleting atau mirip sisir.
Jadi, gigi sisir Bar Hill mungkin diukir untuk mengingatkan orang dari mana tulang itu berasal.
“Gigi dan garis yang diukir menyoroti asal-usul sisir Bar Hill, terutama bagi komunitas Zaman Besi Lokal yang akrab dengan sisa-sisa kerangka,” ujar Marshall dikutip Science Alert. “Simbolisme dan signifikansinya akan terlihat jelas bagi siapa pun yang menemukannya.”
Namun, bisa juga orang-orang yang tinggal di sekitar Bar Hill pada ribuan tahun lalu memiliki praktik sangat aneh, tapi tentu saja ini harus dibuktikan. Yang pasti, sampai saat ini sisir tersebut masih belum diketahui kegunaannya, apakah dipakai liontin atau praktik ritual atau tidak, semuanya masih menjadi misteri.
ADVERTISEMENT
Selain sisir tengkorak, peneliti juga menemukan tulang katak dan kodok dalam jumlah sangat banyak, sekitar 8.000 tulang. Bagaimana dan kenapa tulang-tulang itu berakhir di sana juga masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Jadi, mari kita tunggu penggalian di masa depan untuk menguak apa yang dilakukan manusia Zaman Besi di Inggris kuno.