Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

3 Februari 2021 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Carl Linnaeus Foto: Biodiversity Heritage Library via rawpixel
zoom-in-whitePerbesar
Carl Linnaeus Foto: Biodiversity Heritage Library via rawpixel
ADVERTISEMENT
Taksonomi adalah ilmu yang digunakan untuk mengembangkan klasifikasi makhluk hidup. Salah satu tokoh yang mengembangkan sekaligus pendiri sistem klasifikasi makhluk hidup modern adalah Carl Linnaeus.
ADVERTISEMENT
Carl menggunakan sistem klasifikasi modern untuk mengelompokkan organisme secara hierarki demi kepentingan penelitian dan pemahaman ilmiah. Dia menggunakan pengamatannya tentang tumbuhan dan hewan untuk memilahnya menjadi taksa atau kelompok, sehingga semuanya disederhanakan dan dapat diatur.
Ini adalah karya hidup Linnaeus dan membuka jalan bagi ilmuwan lain seperti Charles Darwin untuk mengembangkan hubungan biologis di antara makhluk hidup.
Seiring berjalan waktu, pemikiran Linnaeus berkembang menjadi delapan tingkatan sistem klasifikasi makhluk hidup. Berikut daftarnya:

Domain

Domain digunakan untuk membedakan antara jenis sel dan organisme yang tidak memiliki membran inti sel (prokariota). Sistem saat ini mengenali tiga domain: Bakteri, Archaea, dan Eukarya.

Kingdom

Sebelum domain diperkenalkan, kingdom adalah peringkat taksonomi tertinggi. Di masa lalu, kerajaan yang berbeda adalah Animalia, Plantae, Fungi, Protista, Archaea, dan Bakteri (Archaea dan Bacteria terkadang dikelompokkan menjadi satu kerajaan, Monera). Namun, beberapa ahli berpendapat pengelompokan Protista tidak terlalu akurat.
ADVERTISEMENT

Divisi atau Filum

Filum atau divisi posisinya tepat di bawah kingdom dan lebih spesifik. Istilah filum digunakan untuk menunjuk takson hewan, sedangkan divisi digunakan untuk menunjuk takson tumbuhan.
Ada 35 filum di kingdom Animalia di antaranya, Coelenterata (hewan berongga), Porifera (hewan berpori), dan Chordata (hewan yang memiliki tali sumbu tubuh).
Ilustrasi ubur-ubur berwarna pink Foto: Shutter Stock

Kelas

Kelas adalah tingkat berikutnya di bawah. Seperti disebutkan sebelumnya, beberapa kelas dari filum Chordata diantaranya mamalia, reptil, dan amfibi. Kelas Arthropoda termasuk serangga dan arakhnida (laba-laba, tungau, dan kalajengking).

Ordo atau bangsa

Ordo adalah urutan lebih spesifik daripada kelas. Beberapa ordo Linnaeus masih digunakan sampai sekarang, seperti Lepidoptera (ordo kupu-kupu dan ngengat). Ada antara 19 sampai 26 ordo Mammalia, bergantung pada bagaimana organisme diklasifikasikan.
ADVERTISEMENT
Beberapa ordo Mamalia diantaranya adalah Primata, Cetacea (paus dan lumba-lumba)Karnivora (karnivora besar / omnivora), dan Chiroptera (kelelawar).
Primata Kukang Jawa menaiki pohon saat habituasi sebelum pelepasliaran kembali ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Halimun-Salak, Jawa Barat, Minggu (20/12). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO

Famili (suku)

Nama famili pada tumbuhan biasanya umunnya menggunakan akhiran –aceae. Contohnya adalah famili Solanaceae, Asteraceae dan Poaceae.
Beberapa famili dalam ordo Carnivora, dianataranya adalah Canidae (anjing, serigala, rubah), Felidae (kucing), Mephitidae (sigung), dan Ursidae (beruang). Ada 12 famili dalam ordo Carnivora.

Genus (marga)

Genus adalah tingkatan takson di bawah ordo yang memiliki lebih banyak persamaan ciri. Contoh Genus adalah bawang merah (Allium cepa) dan bawang putih (Allium sativum). Keduanya merupakan spesies yang berbeda, namun masih berada dalam satu marga yaitu Allium.

Spesies

Anggota takson spesies memiliki paling banyak persamaan ciri. Organisme dimasukkan dalam satu spesies yang sama jika organisme-organisme tersebut dapat melakukan perkawinan alami dan menghasilkan keturunan yang fertil.
ADVERTISEMENT
Keturunan yang fertil artinya dapat melakukan perkawinan antar sesamanya dan menghasilkan keturunan kembali.
(MRT)