Spesies Baru Cecak dari Pulau Obi Ditemukan, Ini Penampakannya

8 Maret 2022 6:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
C. papeda, spesies baru cicak dari Pulau Obi, Maluku utara. Foto: Dok. BRIN
zoom-in-whitePerbesar
C. papeda, spesies baru cicak dari Pulau Obi, Maluku utara. Foto: Dok. BRIN
ADVERTISEMENT
Badan Riset Nasional dan Inovasi (BRIN) berhasil mengidentifikasi spesies baru dari cecak jarilengkung dari Kawasi, Pulau Obi, Maluku Utara. Penemuan ini menambah keanekaragaman hewan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hewan ini ditemukan oleh Fata H. Faz dari Institut Pertanian Bogor pada 2016 dan 2018. Ia berhasil diidentifkasi pada Februari 2022 oleh Awal Riyanto, selaku peneliti zoologi dari Museum Zoologicum Bogoriense Pusat Penelitian Biologi BRIN.
Secara genetik dan morfologi, spesies baru ini mirip dengan spesies Melanesia yaitu Cyrtodactylus papuensis.
Penyematan nama ‘papeda’ bertujuan untuk mempromosikan atau mengenalkan keragaman kuliner nusantara ke dunia. Papeda sendiri merupakan nama makanan tradisional dari Maluku dan Papua Barat yang terbuat dari sagu.
C. papeda punya rata-rata ukuran panjang mencapai 60,7 mm dengan bagian luar kulit berwarna coklat muda yang disertai pola dengan tujuh atau delapan tanda coklat gelap yang melintang dan tidak beraturan di antara ketiak dan selangkangan.
ADVERTISEMENT
Pola tersebut juga hidung ke tenggorokan, berlanjut ke lubang telinga bagian atas. Sedangkan pada sisi punggung ekor yang bengkok, ada pita gelap menyempit namun melebar saat ekor mengecil.
Habitat C. papeda dapat ditemui pada vegetasi rawa bakau, pinus, dan hutan sekunder yang berasosiasi dengan semak belukar. Menurut Awal, spesies ini biasanya aktif dan ditemukan di malam hari, antara 30 cm sampai 3 m di atas tanah dan sebagian besar pada batang pohon.
Populasi Cyrtodactylus dari Pulau Obi sendiri memiliki kekerabatan dekat dengan C. papuensis dari Pulau Buru, Raja Ampat, dan Selatan Papua Nugini.
“Baik dalam keadaan hidup dan diawetkan, cecak ini memiliki warna yang sama. Semua area berwarna coklat pucat dengan bagian dorsum berwarna abu-abu, krem, atau kuning kecoklatan, sedangkan supercilium dan canthus berwarna kuning keemasan,” ungkap Awal Riyanto, salah satu peneliti yang berhasil mengidentifikasikan spesies ini, di situs web resmi BRIN, Senin (7/3).
ADVERTISEMENT