Spesies Baru Kalajengking Purba Ditemukan, Hidup Sebelum Era Dinosaurus

26 Juli 2023 8:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kalajengking purba Protobuthus ziliolii. Foto: Gabriele Bindellini dan Marco Viaretti/Museo di Storia Naturale di Milano
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kalajengking purba Protobuthus ziliolii. Foto: Gabriele Bindellini dan Marco Viaretti/Museo di Storia Naturale di Milano
ADVERTISEMENT
Sekelompok ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies baru dari kalajengking purba. Binatang artropoda ini diduga hidup sekitar 240 juta tahun yang lalu atau sebelum era dinosaurus di area Lombardy, Italia.
ADVERTISEMENT
Para ahli paleontologi menemukannya setelah meneliti fosil yang tersimpan di Museo di Storia Naturale di Milano (Museum Sejarah Alam Milan), Italia. Penemuannya sudah didokumentasikan dalam sebuah jurnal PalZ yang tayang per 14 Juli 2023.
Fosilnya sendiri ditemukan di Formasi Besano, sebuah formasi geologi di pegunungan Alpen selatan, tepatnya di gunung Monte San Giorgio perbatasan antara Italia dan Swiss. Area tersebut dikenal sebagai salah satu situs yang kaya akan fosil dari hewan purba era Trias Tengah, sekitar 247 hingga 237 juta tahun lalu.
Spesies baru diberi nama Protobuthus ziliolii, dan dia menjadi kalajengking pertama yang teridentifikasi dari era Mesozoikum (sekitar 252 hingga 66 juta tahun lalu) yang ditemukan di Italia. P. ziliolii merupakan spesies kedua yang ditemukan di dunia dari genus Protobuthus.
ADVERTISEMENT
Spesies kalajengking purba ini ditemukan hanya berdasarkan satu spesimen yang terbungkus dalam sebuah batu kecil. Dia memiliki ukuran panjang hanya 4,4 sentimeter dan telah diawetkan hampir utuh, lengkap dengan mata, kaki, dan ekor penyengat.
Fosil spesies baru kalajengking purba Protobuthus ziliolii. Foto: Gabriele Bindellini dan Marco Viaretti/Museo di Storia Naturale di Milano
Kalajengking merupakan araknida, kelompok binatang invertebrata berkaki delapan. Mereka juga termasuk artropoda, filum hewan tanpa tulang belakang yang memiliki badan beruas-ruas.
Paleontolog menggunakan bantuan sinar UV dan pemindaian mikroskop elektron di laboratorium museum untuk memastikan fosil mewakili tubuh Protobuthus ziliolii, bukan sekadar kerangka luar yang dibuang atau exuvia.
Artropoda memiliki cangkang keras yang dikenal sebagai eksoskeleton, dan akan lepas untuk membentuk yang baru sebagai bagian dari proses pertumbuhan. Bekas eksoskeleton lamanya ini disebut exuvia, yang peluangnya menjadi fosil lebih sering dibandingkan tubuh aslinya.
ADVERTISEMENT
Peneliti menilai penemuan ini cukup penting. Sebab, artropoda terestrial termasuk fosil paling langka dalam catatan paleontologis, dan araknida hanya mewakili sebagian kecil dari catatan ini.
"Penemuan (spesies Protobuthus ziliolii) belum diungkap ke publik, tetapi pasti akan menjadi bagian dari rencana perjalanan baru yang didedikasikan untuk fosil Lombard, yang akan dipajang di lantai dasar Museo di Storia Naturale di Milano pada tahun-tahun mendatang," kata peneliti dalam pernyataan resmi, seperti dikutip situs web Museo di Storia Naturale di Milano.