Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Spesies Baru Katak Bertaring Terkecil di Dunia Ditemukan di Hutan Sulawesi
22 Desember 2023 11:17 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bukit vulkanik yang subur di Sulawesi diketahui telah menjadi rumah bagi beberapa spesies katak bertaring dengan kebiasaan reproduksi aneh, termasuk Limnonectes larvaepartus, satu-satunya spesies katak di dunia yang melahirkan berudu hidup.
ADVERTISEMENT
Katak mini ini ditemukan oleh tim ahli herpetologi dari Indonesia dan Amerika Serikat. Kala itu mereka sedang melakukan pendakian melalui hutan hujan. Mereka kemudian tak sengaja menemukan dedaunan dan batu besar berlumut beberapa meter dari tanah yang menyimpan telur katak hitam seperti kaca.
Ini menarik perhatian para peneliti karena telur katak biasanya disimpan di dalam air untuk mencegah lapisan telur seperti jeli kering. Tak jauh dari telur tersebut, peneliti melihat seekor katak berwarna coklat berbintik seukuran koin tampak melindungi telur-telur tersebut.
“Biasanya saat kami mencari katak, kami memindai pinggiran sungai atau mengarungi aliran sungai untuk menemukannya langsung di dalam air,” ujar Jeff Frederick, penulis utama studi yang merupakan ahli ekologi satwa liar di Field Museum di Chicago.
ADVERTISEMENT
“Setelah berulang kali memantau sarangnya, tim mulai menemukan katak yang sedang duduk di dedaunan sambil memeluk sarang kecil tersebut.”
Menurut peneliti, katak L. phyllofolia melapisi telurnya dengan senyawa yang bisa menjaganya tetap lembap dan terlindung dari bakteri atau jamur. Anehnya, kata Frederick, semua katak yang mengerami telur tersebut adalah katak jantan. Perilaku ini sangat jarang ditemukan pada katak. Selain itu, spesies katak yang belum pernah dilihat sebelumnya ini memiliki pita gigi kecil di rahang atasnya dan dua taring kecil menonjol dari rahang bawahnya–katak biasanya hanya punya gigi di rahang atasnya.
“Spesies baru ini berukuran lebih kecil dibandingkan dengan katak bertaring lainnya di pulau tempat dia ditemukan,” kata Frederick sebagaimana dikutip Science Alert.
ADVERTISEMENT
Sejumlah spesies katak di Asia Tenggara diketahui telah mengembangkan taring untuk memperebutkan wilayah, kawin, dan berburu mangsa seperti lipan dan kepiting. Karena katak L. phyllofolia tidak menggunakan air sebagai media untuk berkembang biak, mereka tidak memerlukan taring besar buat bersaing mendapatkan tempat bertelur di arus sungai. Ini terlihat dari ukuran taring mereka yang lebih kecil dibandingkan dengan katak bertaring lain.
Sebelumnya, peneliti menemukan fakta bahwa taring katak telah empat kali berevolusi di semua spesies katak. Mereka mengatakan, mempelajari perilaku dan pola makan spesies L. phyllofolia dapat memberikan informasi bahwa taring katak yang berevolusi sebagai respons terhadap seleksi seksual tampaknya relatif lebih besar dibanding dengan taring katak yang berevolusi sebagai respons terhadap lingkungan yang keras.
ADVERTISEMENT
Katak bertaring telah ditemukan di sejumlah wilayah termasuk Kamboja, Vietnam, Afrika Barat, dan Amerika Selatan. Ilmuwan juga menemukan berudu bertaring dari katak terbang vampir (Rhacophorus vampyrus) di hutan hujan di Vietnam selatan.