Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti telah menemukan spesies baru katak labu di sebuah hutan Brasil. Katak ini memiliki tubuh sebesar kuku jempol orang dewasa, berwarna oranye, dan bisa menyala dalam gelap.
ADVERTISEMENT
"Deskripsi Brachycephalus rotenbergae didasarkan pada pendekatan integratif, menggabungkan morfologi eksternal, pewarnaan, osteologi, vokalisasi, dan data genetik," kata Dr. Ivan Nunes, pemimpin riset dan peneliti dari Universidade Estadual Paulista, dalam jurnal studinya yang terbit di PLOS ONE.
Nunes dan koleganya menemukan B. rotenbergae dalam survei lapangan yang dilakukan sebanyak 76 kali dari 2018 hingga 2019 di Pegunungan Mantiqueira di ketinggian 6.500 kaki. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam menjelajahi singkapan dan sungai berbatu yang mengalir di hutan.
Tim peneliti mengambil sampel DNA katak yang ditemukan dalam survei dan membawanya ke lab untuk dibandingkan dengan sampel katak labu yang sudah teridentifikasi. Mereka juga menganalisis ciri fisik dan struktur tulangnya, perilakunya, rekaman panggilan kawin untuk menentukan bahwa katak yang ditemukan adalah spesies baru.
ADVERTISEMENT
Dari hasil analisisnya, B. rotenbergae memiliki tubuh yang lebih kecil dibanding katak labu jenis lain. Hewan amfibi itu juga memiliki telinga yang tak sempurna atau berkembang secara normal, membuatnya tidak bisa mendengar suara panggilannya.
Uniknya, katak spesies baru ini bisa bersinar ketika ditempatkan di bawah sinar ultraviolet. Hanya ada dua spesies katak labu lain yang teridentifikasi berfluoresens alias memancarkan cahaya.
B. rotenbergae memiliki warna keseluruhan oranye cerah, badan kokoh, kepala lebar, dan moncong pendek. Warna ini sama antara katak remaja dan dewasa, dengan spesimen remaja sedikit lebih gelap. Seperti katak panah beracun, warna cerah B. rotenbergae bisa menjadi sinyal bagi predatornya bahwa kulit mereka membawa racun yang berpotensi mematikan.
Katak labu dewasa memiliki panjang antara 1,35 centimeter hingga 1,6 centimeter, sementara sang amfibi betina bisa mencapai 1,6 centimeter dan 1,8 centimeter.
ADVERTISEMENT
"Warna Brachycephalus rotenbergae dapat berfungsi sebagai kamuflase di habitat mikro mereka, karena ada banyak daun kecil berwarna kuning dan oranye, jamur, dan biji di tanah, terutama selama musim aktif," jelas peneliti.