Spesies Baru Laba-Laba Ditemukan, Racunnya Bikin Daging Manusia Busuk

12 Desember 2019 19:53 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi laba-laba. Foto: Hippopx
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laba-laba. Foto: Hippopx
ADVERTISEMENT
Para peneliti dari National Autonomous University of Mexico (UNAM) menemukan spesies baru laba-laba di sebuah dataran tinggi yang berada di tengah Mexico City, lebih tepatnya di Lembah Meksiko.
ADVERTISEMENT
Laba-laba ini diberi nama Loxosceles tenochtitlan. Sedangkan nama latinnya adalah Tenochtitlan, diambil dari ibu kota kuno Kekaisaran Aztec. Hewan berkaki delapan yang masuk dalam kelas Arachnida ini disebut-sebut memiliki bisa racun yang mematikan, bisa membuat daging manusia membusuk.
Oleh sebab itu, ia masuk dalam genus Lexosceles, yakni kelompok laba-laba yang dikenal memiliki bisa mematikan. Kendati gigitannya tak sampai berakibat fatal, namun dapat menyebabkan nekrosis atau kematian jaringan pada kulit, dan meninggalkan bekas luka permanen.
Menurut tim UNAM, Meksiko dikenal memiliki banyak spesies laba-laba Loxosceles, atau setidaknya telah menjadi rumah bagi 40 spesies laba-laba. Para peneliti mengatakan bahwa spesies yang baru diidentifikasi ini merupakan spesies asli pertama di wilayah Lembah Meksiko.
Laba-laba spesies baru Loxosceles tenochtitlan. Foto: National Autonomous University of Mexico
Di sisi lain, Alejandro Valdez-Mondragon dari Institut Biologi UNAM, mengatakan bahwa sebelumnya memang sudah ada catatan terkait keberadaan laba-laba Lexosceles tenochtitlan. Namun dalam periode pencatatan tersebut, para ilmuwan berasumsi bahwa spesimen-spesimen yang ditemukan mewakili spesies Loxosceles misteca yang sebelumnya sudah dikenal. Spesies ini berasal dari negara bagian Meksiko Morelos dan Guerrero.
ADVERTISEMENT
“Karena L. tenochtitlan secara morfologi mirip dengan L. misteca, mereka awalnya dianggap sebagai spesies yang telah dikenal. Tetapi ketika melakukan studi biologi molekuler dari kedua spesies, kami menyadari bahwa mereka sepenuhnya berbeda,” kata Valdez-Mondragon, seperti dilansir Newsweek.
Menurut peneliti, perbedaan utama kedua spesies tersebut dapat dilihat pada palp atau organ seksual laba-laba jantan dan laba-laba betina. Secara tampilan, L. tenochtitlan juga memiliki visual tubuh yang berbeda dengan L. misteca.
Laba-laba Loxosceles misteca. Foto: wikipedia.org
“Sepintas L. tenochtitlan dapat diidentifikasi karena warnanya yang cokelat tua tidak mencolok. Dan tidak seperti spesies lain di negeri ini, ia memiliki pola punggung berbentuk biola yang sangat kentara, sesuai namanya (laba-laba biola),” ujar Valdez-Mondragon.
Para peneliti mengatakan bahwa laba-laba ini umumnya mencoba menghindari kontak dengan manusia, tetapi mereka mungkin saja menggigit jika merasa terancam, sebagai mekanisme pertahanan.
ADVERTISEMENT
Adapun di daerah perkotaan, laba-laba cenderung hidup di tempat-tempat seperti gudang atau di tempat sampah, di mana serangga-serangga yang mereka makan biasa berkumpul, seperti kecoak, lalat, sampai kutu putih. Selain di tempat kotor, laba-laba kadang dapat ditemukan di rumah-rumah, di mana mereka biasa bersembunyi di antara pakaian, perabotan, atau di sela-sela dinding.