Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Spesies Baru Nenek Moyang Gurita Ditemukan, Dinamai Presiden AS Joe Biden
12 Maret 2022 12:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sebuah fosil gurita purba dalam koleksi Invertebrate Paleontology milik Royal Ontario Museum kini memiliki nama ilmiah baru. Spesies itu dinamai Syllipsimopodi bideni, sebagai penghormatan untuk Presiden AS Joe Biden.
ADVERTISEMENT
Seekor hewan purba menyerupai gurita mati di wilayah yang kini dikenal sebagai Montana, AS, pada 328 juta tahun lalu. Bangkainya kemudian memfosil di batu kapur.
Tim ahli paleontologi dari American Museum of Natural History dan Yale University mempelajari sisa-sisa fosil, termasuk memberikan nama Biden untuk nenek moyang gurita itu. Hasil risetnya telah dipublikasi di jurnal Nature Communications pada Selasa (8/3).
Syllipsimopodi bideni terbilang unik karena ia memiliki 10 lengan, dengan dua tangannya lebih panjang dibanding delapan tangan lainnya. Karakteristik tersebut berbeda dengan 300 spesies gurita yang telah diketahui sains, yang punya ciri-ciri delapan lengan.
Fosil milik Royal Ontario Museum ini terawetkan dengan baik. Di sisa bangkainya yang membatu memperlihatkan dua baris paralel pengisap di atas dan di bawah setiap lengan.
ADVERTISEMENT
S. bideni memiliki panjang sekitar 12 sentimeter dengan tubuh berbentuk torpedo dan penampilan seperti cumi-cumi, meski ia tak terkait erat dengan cumi-cumi. Gurita purba ini merupakan vampyropod, nenek moyang gurita modern dan cumi-cumi vampir, tertua yang diketahui memiliki pengisap, memungkinkan lengannya menangkap mangsa dan menggenggam objek dengan lebih baik.
Tubah gurita yang lunak biasanya tidak memungkinkan untuk terjadinya fosilisasi, sehingga mempersulit penelitian tentang evolusi gurita. Gurita dikenal karena penampilannya yang unk, dengan kepala bulat, mata besar dan rahang seperti paruh.
Mereka mahir kamuflase, mengubah warna hingga teksturnya meniru lingkungan sekitar, dan dapat mengarahkan tubuhnya masuk ke celah kecil di karang. Gurita juga bisa menggunakan alat untuk memecahkan masalah.
"Gurita adalah invertebrata paling cerdas, dan di antara hewan paling cerdas secara keseluruhan. Sangat menarik untuk melihat apa yang dimulai hewan unik ini dari evolusi," tambah Whalen, seperti dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menamai nenek moyang gurita itu S. bideni. Nama genus berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'kaki yang dapat memegang', karena cephalopoda tertua itu diketahui punya kaki pengisap. Pemberian nama tersebut sekaligus untuk merayakan pelantikan Presiden AS ke-46, Joe Biden.