Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Para peneliti diyakini telah menemukan spesies baru paus berparuh (Hyperoodontidae) di perairan lepas pantai barat Meksiko. Jika penemuan ini telah dikonfirmasi, spesies baru itu akan menandai tonggak penting dalam sejarah kehidupan mamalia raksasa.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Reuters, peneliti mamalia laut, Dr Jay Barlow, dan rekan-rekannya melakukan riset yang dipimpin oleh lembaga Sea Shepherd Conservation Society tidak menyadari bahwa mereka melihat spesies baru paus yang potensial.
Tim peneliti menemukan tiga spesimen yang tidak biasa saat melacak spesies paus berparuh pada 17 November 2020 lalu, di dekat Kepulauan San Benito yang terpencil di Meksiko, sekitar 500 kilometer dari perbatasan AS.
Mereka kemudian mempelajari foto yang diambil dari hewan tersebut. Barlow mengatakan, bahwa gigi paus ditempatkan secara tidak biasa.
“Hewan-hewan ini muncul ke permukaan tepat di sebelah perahu,” kata Jay Barlow, ahli biologi mamalia laut di Scripps Institution of Oceanography di San Diego.
“Itu hanya pertemuan yang fenomenal. Sangat jarang bahkan melihat paus berparuh, dan untuk menemukan sekelompok paus berparuh yang bersahabat, bahkan lebih jarang,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Rekaman video bawah air dari paus berparuh itu juga menunjukkan bahwa mereka unik. Menurut Barlow, saat ini para ilmuwan sedang menunggu analisis sampel air yang terdapat sel kulit untuk memungkinkan pengujian DNA, guna memastikan apakah paus tersebut adalah spesies baru.
Barlow optimis tentang peluang hewan yang baru ditemuinya sebagai spesies baru. Jika terkonfirmasi, itu akan menambah jumlah spesies paus berparuh yang diketahui menjadi 24 jenis di dunia.
Ahli biologi kelautan di Duke University, Andrew Read menjelaskan meskipun menentukan spesies baru adalah peristiwa langka, temuan yang dijelaskan oleh tim Barlow tampak konsisten dengan penemuan unik. Tes DNA akan diperlukan untuk memberikan jawaban yang pasti.
“Fakta bahwa mereka mencari ikan paus yang sangat langka, dan bahwa mereka menemukan sesuatu yang sama sekali berbeda, sungguh luar biasa dan menakjubkan, dan ini adalah keindahan sains,” kata Read.
ADVERTISEMENT
Paus berparuh dinamai berdasarkan moncongnya yang runcing dan mirip lumba-lumba, kebanyakan mereka ditemukan di perairan terpencil, seperti di lepas Kepulauan San Benito.
Meskipun panjangnya mencapai 5 meter, mereka sulit untuk diamati oleh para ilmuwan. Hewan paus berparuh cenderung berenang dan sebagian besar makan pada kedalaman sekitar 914 meter, hanya muncul sesekali ke udara untuk bernapas. Pada kedalaman seperti itu, paus berparuh memiliki peluang lebih baik untuk menghindari predator utama mereka, paus pembunuh.