Spesies Buaya Ini Makin Banyak Meski Hidup di Sungai Kotor, Kok Bisa?

30 November 2022 9:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seekor buaya berenang di Sungai Tarcoles, sungai paling tercemar di Amerika Tengah, 97 km barat daya San Jose, Kosta Rika, Senin (21/11/2022). Foto: EZEQUIEL BECERRA/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seekor buaya berenang di Sungai Tarcoles, sungai paling tercemar di Amerika Tengah, 97 km barat daya San Jose, Kosta Rika, Senin (21/11/2022). Foto: EZEQUIEL BECERRA/AFP
ADVERTISEMENT
Satu spesies buaya terancam di Kosta Rika hidup di sungai penuh limbah dan racun. Meskipun begitu, jumlah buaya ini semakin banyak.
ADVERTISEMENT
Spesies tersebut bernama latin Crocodylus acutus, dan masuk kategori “terancam” di kategorisasi IUCN. Sekitar 2.000 ekor Buaya ini hidup di Sungai Tarcoles yang dipenuhi pembuangan dari perumahan San Jose, dan limbah pabrik sekitarnya.
Namun, sungai dengan akumulasi selama berdekade terebut tidak tampak membahayakan bagi buaya. Malah, jumlah C. acutus semakin banyak.
Foto buaya bereaksi saat umpan digantung di penangkaran buaya Rawa Zapata, Cienaga de Zapata, Kuba, Kamis (25/8/2022). Foto: Alexandre Meneghini/Reuters
Buaya tampak hidup normal dengan rutinitas berjemur dan makan ikan yang masuk dari laut, meski 150 bakteri berbahaya sudah terdeteksi di sungai tersebut.
Ivan Sandoval, seorang ahli biologi di National University of Costa Rica, menggambarkan karnivora ini sebagai "fosil hidup" dengan kemampuan untuk bertahan hidup dalam kondisi yang sangat sulit.
"Mereka tidak perlu mengubah apa pun dalam jutaan tahun, mereka dirancang dengan sempurna," katanya kepada AFP.
ADVERTISEMENT
Sandoval menambahkan, populasi buaya ini “semakin banyak” dan membahayakan aktivitas turis sejak 1980. Turis biasanya berkunjung dengan menggunakan tur kapal dan melihat buaya dari jarak dekat.
Beberapa turis nekat memberi makanan buaya meski dilarang —yang berisiko membuat karnovira tersebut semakin dekat dengan manusia.
Salah satu penduduk local yang merupakan kapten dari tur kapal mengatakan bahwa ia dan penduduk setempat sering mengumpulkan ratusan ban dan sampah plastik dari sungai.
Ilustrasi Buaya. Foto: Shutter Stock
Ia senang dengan alam fauna di sekitar sungai, namun berharap polusi akan berhenti.
“Kita tidak bisa menyembunyikan polusi,” katanya.
Kosta Rika memiliki kredensial lingkungan yang mengesankan, dengan sepertiga wilayahnya ditandai untuk perlindungan, 98 persen energi terbarukan, dan 53 persen tutupan hutan, menurut badan lingkungan PBB.
ADVERTISEMENT
Namun, hukum tidak selalu diterapkan secara ketat, seperti kasus di Sungai Tarcoles.
Pengacara dan pencinta lingkungan Walter Brenes, mengatakan kepada AFP bahwa semua peraturan dan regulasi Kosta Rika "tidak menyelesaikan masalah". Dia mengatakan negara membutuhkan "kebijakan publik nyata yang sepenuhnya ditujukan untuk melindungi satwa liar".