Startup yang Didanai Bill Gates Ini Mau Halau Matahari buat Kurangi Krisis Iklim

18 November 2024 8:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Startup Make Sunsets. Foto: Make Sunsets.
zoom-in-whitePerbesar
Startup Make Sunsets. Foto: Make Sunsets.
ADVERTISEMENT
Make Sunsets, startup yang didanai founder Microsoft Bill Gates dan CEO OpenAI Sam Altman, punya ambisi untuk menghalau matahari. Cara ini dilakukan untuk membantu mengurangi pemanasan global di Bumi.
ADVERTISEMENT
Perusahaan rintisan berbasis di Amerika Serikat itu telah meluncurkan sejumlah balon di langit Baja, Meksiko. Balon-balon ini melepaskan gas aerosol ke lapisan stratosfer Bumi.
Konsep ini mampu mendinginkan Bumi dengan memantulkan kembali sinar Matahari kembali ke luar angkasa. Ide ini cukup brilian, tapi mendapat kritik dari para ahli, kenapa?
Para akademisi, elemen pemerintah, hingga lembaga asuransi global memperingatkan ide ini dapat memicu konsekuensi seperti gagal panen, kekeringan di wilayah tertentu hingga memicu badai dan penyakit tropis.
Kementerian Lingkungan Hidup Meksiko mengecam rencana Make Sunsets lantaran melakukan eksperimen 'nakal' di dalam wilayah Meksiko. Mereka disebut tak meminta izin dan belum mengantongi persetujuan pemerintah dan warga sekitar.
"Upaya Make Sunsets, setidaknya saat ini, masih jauh dari skala yang diperlukan untuk benar-benar menyebabkan suhu global menurun secara berarti," ujar seorang kandidat PhD Universitas Nasional Australia Adrian Hindes dilansir Daily Mail.
ADVERTISEMENT
Balon sulfur Make Sunsets, melepaskan gas aerosol stratosfer (SAI) ke lapisan stratosfer. Cara ini dinilai membahayakan pertanian lokal.
Padahal, startup tersebut telah mengumpulkan lebih dari 1 juta dolar AS dari para teknokrat dan para miliarder yang mencari solusi cepat berbasis pasar untuk krisis iklim.
"Mendinginkan Bumi dengan SAI (cuma) akan memperlambat (pemanasan global), karena zat itu bukanlah "anti-CO2" kata Hindes.
Cara itu, kata Hindes, mungkin berhasil mendinginkan Bumi, namun tak mengurangi kadar volume gas CO2 yang terus bertambah akibat manusia.
Meski mendapat kritik, pendiri perusahaan Make Sunsets Luke Iseman tak mau terlalu ambil pusing. Iseman justru menganggap kritik itu bagus buat pamor bisnisnya.
"(Hal itu) membuat saya terlihat seperti penjahat Bond (yang hanya) membantu kelompok tertentu," ujar Iseman dilansir Daily Mail.
ADVERTISEMENT
Konsep mendinginkan Bumi dengan balon aerosol ternyata bukan hal baru. Pada tahun 2021, proyek senilai sekitar 3 juta dolar AS yang didukung oleh Bill Gates pernah menguji sistem serupa. Proyek itu mengirim balon besar sejauh 12 mil di atas kota Kiruna di Swedia dengan muatan 2 kilogram debu kapur ke arah stratosfer.
Seperti aerosol sulfat milik Iseman. Debu kapur itu direncanakan membelokkan sebagian radiasi matahari, menghentikannya mengenai permukaan, dan dengan demikian bisa mendinginkan Bumi.
Gletser Bionnassay, gletser terkecil dari kompleks Mont Blanc di Prancis, yang menyusut di bawah pengaruh pemanasan global. Foto: REUTERS/Yann Tessier
Ahli kimia Frank Keutsch, yang laboratorium Harvardnya memimpin proyek tersebut, menganggap proyek geoengineering semacam itu mengerikan. Profesor Universitas Edinburgh, Stuart Haszeldine, mengatakan, menghalangi matahari tidak akan menghilangkan penyebab utama pemanasan global.
"(Cara itu) bisa mendinginkan planet. Tapi, sensasinya seperti mengonsumsi heroin. Begitu dilakukan, Anda harus terus mengonsumsi obat itu agar efeknya tetap terasa," kata Haszeldine.
ADVERTISEMENT
Proyek itu terus dihujani kritik bertubi--tubi, yang berujung pada Harvard menutup proyek tersebut.