Studi: Otak Bayi Terbentuk dari Apa yang Didengar Sejak dalam Kandungan

27 November 2023 8:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi janin 20 Minggu. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi janin 20 Minggu. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para peneliti dari University of Padua di Italia menemukan bahwa paparan bahasa dapat mengubah bentuk otak bayi, bahkan sebelum kita dilahirkan.
ADVERTISEMENT
“Pendengaran sudah berfungsi sejak usia kehamilan 24 hingga 28 minggu, sehingga janin di dalam rahim bisa mendengar selama trimester terakhir kehamilan.” ujar Judit Gervain, penulis senior makalah tersebut sebagaimana dikutip Newsweek.
“Apa yang ibu katakan akan diteruskan kepada bayinya di dalam rahim, bahkan saat ibu berbicara kepada orang lain. Jadi semua ibu menghasilkan ucapan yang cukup untuk dipelajari bayinya saat berbeda di dalam rahim hanya dengan melakukan rutinitas sehari-hari.”
Studi sebelumnya menunjukkan bayi baru lahir dapat mengenali musik yang didengarkan kepadanya saat masih di dalam kandungan. Mereka bahkan bisa mengenali suara ibunya.
“Kami benar-benar terkejut dengan hasil kami,” kata Gervain. “Karena suara-suara di dalam rahim disaring oleh jaringan ibu, maka suara-suara bahasa tertentu ditekan, dan apa yang sampai ke janin adalah prosodi, yaitu melodi dan ritme bahasa.”
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Ibu Hamil dan musik untuk janin. Foto: Shutter Stock
Penelitian yang terbit di jurnal Science Advances pada 22 November 2023 menjelaskan tim ilmuwan meneliti bagaimana paparan bahasa pada bayi baru lahir, berusia 1 hingga 5 hari, dapat memengaruhi aktivitas otak mereka.
Pertama, peneliti mengukur aktivitas otak bayi saat istirahat, setelah diam selama tiga menit. Kemudian peneliti mendengarkan si bayi pidato dalam tiga bahasa berbeda; Prancis, Spanyol, dan Inggris, dalam durasi 7 menit. Terakhir, aktivitas otak bayi diukur kembali selama tiga menit saat suasana sudah hening.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa paparan bahasa yang berbeda menghasilkan peningkatan aktivitas otak yang bertahan setelah periode bicara 7 menit. Mereka juga menemukan bahwa paparan bahasa yang didengar bayi dari orang tuanya saat mereka berada di dalam rahim menghasilkan peningkatan paling signifikan pada aktivitas otak dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
“Kami menemukan bahwa aktivitas otak bayi baru lahir diubah secara real time, bahkan beberapa menit setelah mendengar ucapan dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa yang didengar sebelum lahir,” kata Gervain.
“Hasil kami menunjukkan bahwa otak anak-anak sangat plastis dan mudah dibentuk oleh pengalaman. Hal ini terutama berlaku pada bahasa di mana pengalaman dimulai bahkan sebelum lahir.”