Studi: Pria Cenderung Lebih Cepat Jatuh Cinta Dibandingkan Wanita

5 Mei 2025 10:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Ilustrasi pasangan bahagia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan bahagia. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Cinta bisa membuat seseorang mengalami perasaan berdebar tak karuan, pikiran melayang-layang dan terus teralihkan oleh sang pujaan hati. Istilah “dunia serasa milik berdua yang lain mengontrak”, ya, memang bisa jadi benar adanya kalau sedang jatuh cinta.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu semua, sebuah studi baru yang terbit di jurnal Biology of Sex Differences, menemukan fakta menarik soal jatuh cinta: Pria ternyata lebih cepat jatuh cinta ketimbang wanita.
Tim ilmuwan dari Australia dan Selandia Baru meneliti data survei dari 808 orang dewasa. Para peserta berusia antara 18 hingga 25 tahun, dan semuanya pernah merasakan jatuh cinta.
“Peneliti ini mencakup 33 negara berbeda di Eropa, Amerika utara, dan Afrika Selatan, kata Adam Bode, antropolog biologi dari Australian National University (ANU), mengutip Science Alert. “Kami paling tertarik pada apakah jenis kelamin memengaruhi terjadinya perkembangan dan ekspresi cinta romantis.”
Pertanyaan yang diberikan kepada para peserta meliputi waktu dan intensitas jatuh cinta, berapa kali jatuh cinta, dan seberapa terobsesinya mereka dengan pasangan. Hasil analisis menunjukkan, pria jatuh cinta satu bulan lebih awal daripada wanita. Peneliti menduga, ini kemungkinan karena pria selalu ingin menunjukkan komitmennya dalam menarik pasangan.
ADVERTISEMENT
Menurut riset tersebut, meski pria lebih sering jatuh cinta daripada wanita, komitmen pria cenderung berkurang. Sementara wanita lebih banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan pasangannya secara obsesif, dan cinta mereka sedikit lebih intens secara romantis.
Ilustrasi jatuh cinta dengan rekan kerja. Foto: Shutterstock
Rata-rata pria juga sudah jatuh cinta sebelum ‘jadian’ dengan gebetannya, di mana 30 persen pria melaporkan sudah jatuh cinta duluan ketimbang wanita yang hanya 20 persen.
“Ini adalah studi pertama yang menyelidiki perbedaan antara wanita dan pria dalam mengalami cinta romantis, menggunakan sampel lintas budaya yang relatif besar,” kata Bode. “Ini adalah bukti pertama yang meyakinkan bahwa wanita dan pria berbeda dalam beberapa aspek cinta romantis.”
Selain itu, peneliti juga menemukan beberapa temuan menarik seputar kesetaraan gender. Orang-orang yang hidup di negara dengan kesetaraan gender lebih tinggi cenderung lebih jarang jatuh cinta, menunjukkan lebih sedikit komitmen dan kurang terobsesi dengan pasangannya.
ADVERTISEMENT
Ini juga menunjukkan bahwa norma sosial berdampak pada perasaan cinta, serta tekanan evolusioner dalam rangka menemukan pasangan serta menjaga spesies kita tetap hidup–sesuatu yang ingin diselidiki lebih lanjut oleh peneliti.
“Cinta romantis kurang diteliti mengingat pentingnya cinta dalam pembentukan keluarga dan hubungan romantis, pengaruhnya terhadap budaya, dan universalitasnya. Kami ingin membantu memahaminya,” kata Bode.