Suhu Panas Jakarta Hari Ini Capai 36 Derajat Celcius, Ini Penyebabnya

21 Oktober 2019 14:59 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana lalu lintas di Kawasan Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/10/2019), Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lalu lintas di Kawasan Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/10/2019), Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta panas? Itu sudah biasa. Tapi, hari ini, Senin (21/10), Jakarta terasa sangat amat panas. Suhunya mencapai 36 derajat Celcius.
ADVERTISEMENT
Suhu panas Jakarta ini membuat sejumlah orang mengeluh. Beberapa warga mencurahkan keluhannya melalui media sosial Twitter.
Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) , Agie Wandala Putra, mengungkap suhu udara di beberapa daerah Jakarta pada Senin (21/10). Menurut data, pada pukul 13.00 WIB tercatat suhu di Halim mencapai 36,2 derajat Celcius, Kemayoran 34 derajat Celcius, Cengkareng 34,2 derajat Celcius, dan Tanjung Priok 33,6 derajat Celcius.
Agie menjelaskan bahwa panas ini terjadi di Pulau Jawa, Bali, hingga daerah Nusa Tenggara. Ini terjadi karena radiasi dari Matahari sedang cukup tinggi ditambah dengan tutupan awan di daerah-daerah tersebut yang sedang minimal.
Ia mengatakan bahwa pada 23 September lalu, Matahari melintasi Khatulistiwa. Akibatnya, sekarang posisi Matahari masih di sekitar Pulau Jawa dan membuat radiasi Matahari cukup intens. Selain itu, kondisi kurangnya hujan juga turut berpengaruh pada hal ini.
ADVERTISEMENT
"Radiasi yang cukup intens ditambah dengan kondisi uap air yang masih sangat minim di pulau Jawa. Uap air yang minim akibat kurangnya hujan mengakibatkan pemanasan ke permukaan itu tinggi. Sehingga, Bumi menerima energi pemanasan Matahari cukup intens," ujar Agie saat dihubungi kumparanSAINS.
Kondisi panas ini juga berkaitan dengan angin kencang yang terjadi sekarang, sebagai bagian dari tanda-tanda peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan atau lebih dikenal sebagai masa pancaroba.
Panasnya radiasi Matahari kemudian berpotensi mengakibatkan tekanan tinggi di beberapa daerah yang membuat angin besar.
Kondisi seperti ini diprediksi Agie akan berlangsung selama kurang lebih seminggu. pada awal November nanti, hujan akan mulai turun.
"Bumi menerima panas beda-beda. Daerah yang menerima panas yang lebih tinggi nanti tekanannya akan lebih tinggi. Kalau gradien tekanan atau perbedaan tekanan cukup besar, bisa ekstrem anginnya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi cuaca yang seperti ini, warga disarankan untuk menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah dan memperbanyak minum air agar terhindari dari dehidrasi. Terutama, bagi mereka yang suka berolahraga di siang hari.