Tahukah Kamu, Bayi Capung Ternyata Bernapas Lewat Pantat

28 November 2024 8:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seekor capung hinggap di ranting dekat danau di Taanayel, Lebanon. Foto: REUTERS/Jamal Saidi
zoom-in-whitePerbesar
Seekor capung hinggap di ranting dekat danau di Taanayel, Lebanon. Foto: REUTERS/Jamal Saidi
ADVERTISEMENT
Capung sudah ada sejak lama, terbang di Bumi sekitar 350 juta tahun lalu, atau Era Paleozoikum. Kini, ada sekitar 7.000 spesies capung yang hidup di setiap benua, kecuali di Antartika.
ADVERTISEMENT
Banyak orang tidak tahu bahwa naga terbang cantik ini sebenarnya predator yang rakus, bahkan saat mereka masih muda. Ada tiga tahap kehidupan capung: Telur, larva, dan dewasa.
Capung betina dapat bertelur hingga ratusan butir, biasanya diletakkan di tanaman dekat permukaan air. Beberapa spesies menyuntikkan telurnya langsung ke dasar sungai. Setelah menetas, mereka akan memasuki tahap yang paling penting sekaligus terpanjang dalam siklus hidupnya.
Hewan ini menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam tahap larva atau nimfa, tergantung spesiesnya. Proses ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan lebih dari lima tahun.
Seekor capung hinggap di atas daun. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Capung muda memiliki banyak adaptasi aneh, dan yang paling mengejutkan semua adaptasi itu berasal dari bokong. Kemampuan mereka untuk menangkap mangsa berhubungan langsung dengan bokong.
ADVERTISEMENT
Saat beraksi, air dihisap melalui anus, kemudian nimfa memperkuat otot-ototnya untuk menahan air tersebut, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan di dalam rektum dan mendorongnya keluar. Serangan ini hanya berlangsung selama 10 hingga 30 milidetik.
Selain menangkap mangsa, nimfa juga bisa menggunakan bagian belakang tubuhnya sebagai semacam sistem pendorong jet. Air yang tersimpan di ruang rektal dapat dipaksa keluar dengan tekanan tinggi, sehingga mendorong nimfa ke depan dengan kecepatan tinggi.
Yang lebih mengesankan, rongga rektal juga berisi insang. Air melewati insang ini dan oksigen diekstraksi oleh insang. Dengan begitu, nimfa capung bernapas melalui pantat. Insang rektal ini diduga telah berevolusi dari ujung usus besar mereka.
Setelah tumbuh dewasa, capung bernapas melalui lubang dan tabung di sisi tubuh mereka yang disebut spirakel. Bahkan ada tahap peralihan akhir dari capung muda sebelum menjadi dewasa yang dikenal sebagai instar, di mana capung dapat menghirup udara secara bersamaan melalui spirakel dan insang rektal.
ADVERTISEMENT