news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tanda Kehidupan Alien Ditemukan di Venus, Apa Itu?

15 September 2020 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Planet Venus. Foto: Sumber: NASA
zoom-in-whitePerbesar
Planet Venus. Foto: Sumber: NASA
ADVERTISEMENT
Pada Senin (14/6), ilmuwan Inggris berhasil mendeteksi adanya tanda-tanda kehidupan alien di planet Venus, dengan ditemukannya gas fosfin di atmosfer planet tersebut. Keberadaan fosfin mengisyaratkan adanya beberapa zat kimia aneh, termasuk menjadi tanda potensial kehidupan di luar Bumi.
ADVERTISEMENT
Gas fosfin pertama kali terlihat tatkala peneliti mengamati Venus menggunakan Teleskop James Clerk Maxwell di Hawaii, yang kemudian dikonfirmasi menggunakan teleskop radio Atacama Large Milimeter/submilimeter Array (ALMA) di Chili. Di Bumi, fosfin diproduksi oleh bakteri yang berkembang biak di lingkungan dengan oksigen rendah.
Fosfin bisa dihasilkan tanaman limbah, rawa, sawah, sedimen danau, kotoran serta saluran usus hewan. Fosfin juga muncul secara non-biologis dalam lingkungan industri tertentu. Untuk menghasilkan fosfin, bakteri bumi mengambil fosfat dari mineral atau bahan biologis dan menambahkan hidrogen. Zat kimia ini sangat beracun bagi manusia.
Ilustrasi alien. Foto: needpix
Clara Sousa-Silva, ahli astrofisika molekuler dari Massachusetts Institute of Technology mengatakan, meski kedengarannya mustahil, dengan ditemukannya fosfin di Venus menandakan bahwa mungkin ada kehidupan asing di planet tersebut.
ADVERTISEMENT
“Jika gas itu benar-benar fosfin, berarti kita tidak sendiri. Ini artinya, kehidupan lain di luar Bumi adalah hal yang lazim, dan pasti ada banyak planet berpenghuni lain di seluruh galaksi kita,” kata Sousa-Silva seperti dikutip Reuters.
Jane Graves, astronom dari Cardiff University of Wales, menjelaskan ketika fosfin ditemukan, peneliti kemudian memeriksa sumber non-biologis yang mungkin menghasilkan fosfin seperti vulkanisme, meteorit, petir dan berbagai jenis reaksi kimia. Sayang, mereka tidak menemukan struktur yang bisa menjelaskan jumlah fosfin yang telah terdeteksi.
Planet venus dan bumi. Foto: pixabay/WikiImages
Venus sendiri adalah planet terdekat Bumi selain Mars. Strukturnya mirip tetapi sedikit lebih kecil dari Bumi. Venus menjadi planet kedua dari Matahari, sementara Bumi yang ketiga. Venus terbungkus dalam atmosfer beracun yang terperangkap dalam panas. Suhu permukaan di Venus bisa mencapai 471 derajat Celcius, cukup panas untuk melelehkan timah.
ADVERTISEMENT
“Saya hanya bisa berspekulasi tentang kehidupan apa yang mungkin bertahan di Venus, jika memang itu ada. Tidak ada kehidupan yang bisa bertahan di permukaan Venus, karena itu sama sekali tidak ramah, bahkan untuk biokimia yang sama sekali berbeda dari kita,” ungkap Sousa-Silva.
Meski begitu, kata Sousa-Silva, dahulu Venus mungkin saja memiliki kehidupan sebelum efek rumah kaca tak terkendali sehingga membuat sebagian planet di alam semesta sama sekali tidak layak huni.
Sudah lama ilmuwan astronomi mencari bukti kehidupan di luar Bumi. Mereka menggunakan teleskop raksasa mencari tanda-tanda biologis di alam semesta. Venus dan Mars adalah dua planet yang masuk dalam daftar penelitian para peneliti.