Tawon Jantan Ternyata Gunakan Penisnya Sebagai Senjata, Ini Buktinya

23 Desember 2022 8:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tawon jantan ternyata memiliki sengat semu di penis untuk mempertahankan diri.  Foto: Misaki Tsujii/Current Biology
zoom-in-whitePerbesar
Tawon jantan ternyata memiliki sengat semu di penis untuk mempertahankan diri. Foto: Misaki Tsujii/Current Biology
ADVERTISEMENT
Pernah disengat tawon? Rasanya sakit bukan? Tapi tahukah kamu bahwa hanya tawon betina yang bisa melakukannya, karena hanya mereka lah yang dipersenjatai alat sengat di pantat, menyuntikkan racun kepada mangsa atau apapun yang mereka anggap ancaman.
ADVERTISEMENT
Faktanya tawon jantan memang tidak dilengkapi dengan sengat di pantat seperti tawon betina. Ini membuat banyak orang beranggapan bahwa tawon jantan tidak bisa menyakiti. Namun, dalam penelitian baru-baru ini terungkap, beberapa tawon jantan justru menggunakan alat kelaminnya sebagai sistem pertahanan atau untuk menyelamatkan diri dari predator.
Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Current Biology, tawon mason (Anterhynchium gibbifrons) jantan ternyata memiliki dua "duri" di penisnya. Duri itu berada di kedua sisi penis sehingga terlihat seperti senjata trisula.
Beberapa tawon biasanya menggunakan duri ini untuk menahan betina selama proses kawin berlangsung. Tapi berbeda dengan tawon mason, mereka justru mengacungkan dua duri di penis ketika merasa terancam atau berhadapan dengan predator, termasuk manusia.
Panah biru menunjuk ke penyengat semu yang mengapit organ reproduksi tawon Anterhynchium gibbifrons jantan. Foto: Misaki Tsujii/Current Biology
Fakta ini didapat ketika Misaki Tsujii, mahasiswa di Graduate School of Agricultural Science at Kobe University di Jepang, sedang mempelajari siklus hidup tawon mason. Saat penelitian berlangsung, dia mencoba menangkap tawon dengan tangannya karena dianggap tidak berbahaya. Saat tawon itu ditangkap, Tsujii merasakan sakit seperti benda tajam yang menusuk jarinya.
ADVERTISEMENT
Tsuji dan rekan penulis studi bernama Shinji Sugira, profesor di Graduate School of Agricultural Science at Kobe University, lantas merancang sebuah percobaan di laboratorium untuk melihat apakah tawon bisa menggunakan alat kelamin untuk melindungi diri dari pemangsa.
Tsujii dan Sugira kemudian menempatkan seekor katak pohon Jepang (Dryophytes japonica) di dalam sebuah kotak kaca. Tawon mason jantan lalu dimasukkan ke dalam kotak tersebut. Mereka merekam momen-momen menentukan itu dengan kamera.
Ketika katak pohon membuka mulut dan melahap tawon, serangga itu ternyata melawan balik. Tawon terlihat berontak dan menusukkan ‘duri’ yang keluar dari alat kelaminnya. Sayang, pertahanan itu tak berlangsung lama, karena 65% tawon tetap berakhir mati dan menjadi santapan katak. Sementara 35% lainnya selamat karena katak memilih memuntahkan dan membiarkan tawon hidup.
ADVERTISEMENT
Tim lalu mengulang percobaan yang sama, tapi penis tawon sudah dihilangkan terlebih dahulu. Hasilnya, semua tawon yang tidak memiliki alat kelamin dengan mudah ditangkap dan dilahap katak.
“Oleh karena itu, duri alat kelamin jantan tampaknya berperan dalam mencegah katak pohon menelan tawon jantan,” tulis peneliti di jurnal Current Biology.
Bagaimanapun, duri penis yang dimiliki tawon jantan tidak seefektif sengat yang dimiliki tawon betina. Sebagai pembanding, ketika katak pohon diberi makan tawon betina, 87,5% mereka memuntahkannya. Ilmuwan lalu mencoba mengganti katak pohon dengan katak kolam berbintik hitam (Pelophylax nigromaculatus) sebagai predator. Baik tawon betina maupun jantan dengan cepat bisa dilahap oleh katak.
"Katak kolam mungkin memiliki toleransi sengatan yang tinggi," kata Sugiura sebagaimana dikutip Live Science. "Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa katak tambak bahkan bisa memakan hewan yang lebah berbisa."
ADVERTISEMENT
Peneliti menduga, masih banyak tawon jantan lain yang memiliki “sengatan semu” pada alat kelaminnya. Tapi tentu saja, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal ini.