Teleskop Baru NASA Tangkap Ledakan Bintang Abad ke-17, Ini Penampakannya

22 Februari 2022 15:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar Cassiopeia A, supernova yang meledak di abad-17 yang diambil oleh IXPE, dengan data gabungan teleskop Chandra. Foto: NASA
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Cassiopeia A, supernova yang meledak di abad-17 yang diambil oleh IXPE, dengan data gabungan teleskop Chandra. Foto: NASA
ADVERTISEMENT
Teleskop baru milik National Aeronautics and Space Administration (NASA), yakni Imaging X-Ray Polarimetry Explorler (IXPE), mengirim gambar pertamanya. Objek yang dipotret adalah Cassiopeia A, sebuah nebula yang merupakan sisa ledakan bintang di abad-17.
ADVERTISEMENT
IXPE adalah teleskop luar angkasa yang memindai antariksa dalam cahaya sinar-x. Teleskop ini diluncurkan dari NASA Kennedy Space Center, Florida, AS, pada 9 Desember 2021 lalu dan menumpang di roket Falcon9 milik SpaceX.
Setelah masa panjang pengecekan instrumen, ilmuwan mengarahkan lensa IXPE ke Cassiopea A, sebuah nebula hasil ledakan bintang yang berdiameter 10 tahun cahaya. Hasilnya, teleskop IXPE menangkap bola magenta yang saturasinya sesuai dengan intensitas sinar-x yang teramati.
“Gambar IXPE dari Cassiopeia A sama bersejarahnya dengan gambar [teleskop sinar-x] Chandra dari sisa supernova yang sama,” kata Martin C. Weisskopf, peneliti utama IXPE dari Marshall Space Flight Center NASA, dalam pernyataan resmi.
Cara IXPE melihat objek ini disebut dengan polarisasi. Dikutip dari NASA, polarisasi adalah bagaimana cahaya berorientasi saat melintasi ruang luar angkasa, Polarisasi cahaya ini berisi petunjuk tentang lingkungan tempat cahaya berasal. Instrumen IXPE juga mengukur energi, waktu kedatangan, dan posisi sinar-X di langit dari sumber kosmik.
ADVERTISEMENT
“Gambar IXPE dari Cassiopeia A adalah bellissima, dan kami berharap dapat menganalisis data polarimetri untuk mempelajari lebih lanjut tentang sisa supernova ini,” kata Paolo Soffitta, peneliti utama Italia untuk IXPE di National Institute of Astrophysics (INAF) di Roma, Italia.
Gambar Cassiopeia A yang diambil oleh IXPE, berdasarkan kecerahan sinar-X. Foto: NASA
Teleskop luar angkasa IXPE yang mengorbit bumi di ketinggian 600 km di atas garis katulistiwa. NASA bekerja sama dengan badan luar angkasa Italia, Italian Space Agency, dalam membangun teleskop ini.
IXPE ditargetkan akan menjalankan misi selama 2 tahun. Dalam durasi misi singkat tersebut, ilmuwan akan menggunakan IXPE untuk melihat sinar-x yang dihasilkan sisa supernova, pulsar, lubang hitam raksasa, dan objek berenergi tinggi lain di alam semesta .
Sinar-x adalah salah satu spektrum cahaya. Spektrum gelombang elektromagnetik cahaya terbentang dari gelombang radio (paling lemah), sampai sinar gamma (paling kuat).
ADVERTISEMENT
Mata kita melihat di spektrum cahaya tampak. Beberapa objek di alam semesta, tidak hanya menghasilkan cahaya tampak seperti cahaya bintang yang kita lihat di malam hari. Beberapa mengeluarkan cahaya di spektrum lain, seperti radio, inframerah, bahkan sinar-x. Dibutuhkan teleskop khusus untuk melihat cahaya di spektrum-spektrum ini.
Ilustrasi teleskop sinar-x IXPE di luar angkasa. Foto: NASA
Untuk teleskop sinar-x sebelum IXPE, NASA sudah pernah meluncurkan teleskop luar angkasa Chandra. Chandra, yang sudah banyak menghasilkan gambar HD sinar-x dari banyak objek, tidak memiliki polarimetri yang ada di teleskop IXPE.
Teleskop sinar-x memang haris diletakkan di luar angkasa. Dilansir dari Britannica, sinar-x dari luar angkasa tidak bisa menembus atmosfer bumi. Udara di atmosfer dapat menyerap sinar-x, sehingga untuk pendeteksian sinar-x, teleskop harus diletakkan jauh di atas atmosfer.
ADVERTISEMENT
Bintang yang sudah uzur akan meledak—disebut supernova—dan memuntahkan material ke luar angkasa. Sisa ledakan ini disebut sebagai sisa supernova (supernova remnant). Sisa supernova ini akan menjadi nebula dan bersinar dalam waktu yang lama, sekaligus menjadi sumber unsur berat untuk sekelilingnya.