Telur Paling Langka di Dunia Ditemukan di Hutan Australia

13 September 2024 15:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telur burung emu pesisir paling langka di dunia ditemukan di Australia.  Foto: Forestry Corporation
zoom-in-whitePerbesar
Telur burung emu pesisir paling langka di dunia ditemukan di Australia. Foto: Forestry Corporation
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Staf dari Perusahaan Kehutanan Australia, Forestry Corporation, menemukan telur paling langka di dunia selama operasi rutin untuk mencari satwa liar yang terancam punah. Telur tersebut milik burung emu pesisir, salah satu hewan paling langka di dunia.
ADVERTISEMENT
Ada banyak spesies burung emu yang hidup di Australia, salah satunya burung emu biasa dan emu pesisir. Burung emu biasa memiliki populasi yang stabil. Namun, emu pesisir punya cerita berbeda. Mereka dianggap secara genetik berbeda dari emu lainnya di Australia.
Emu pesisir dulunya tersebar luas di seluruh pantai timur laut New South Wales (NSW) dan memainkan peran penting dalam menyebarkan buah-buahan dan biji-bijian di seluruh wilayah tersebut.
Namun sejak 2002, burung emu pesisir dianggap terancam punah oleh pemerintah NSW, sebagian besar karena diburu dan tertabrak mobil. Sekarang, hanya ada populasi kecil yang tersisa.
Baru-baru ini, staf Forestry Corporation secara tak terduga menemukan 10 butir telur berwarna hijau tua; sembilan ditemukan di sarang, dan satu lagi ditemukan di dekat sarang. Penemuan ini menjadi sesuatu yang sangat penting bagi dunia konservasi.
ADVERTISEMENT
Burung emu pesisir yang terancam punah di Australia. Foto: Shutterstock
“Diperkirakan jumlah burung emu pesisir yang tersisa di Pantai Utara kurang dari 50 ekor, sehingga penemuan sarang berisi telur merupakan momen penting bagi populasi yang terancam punah,” ujar Chris Slade, Ekolog Senior Forestry Corporation dalam pernyataan, sebagaimana dikutip IFL Science.
“Ini adalah prospek yang menakjubkan karena waktu penemuannya sangat tepat dalam arti bahwa segala upaya kini dapat dilakukan untuk mencoba dan memastikan telur-telur tersebut menetas menjadi anak burung emu pesisir.”
Upaya tersebut tampaknya membuahkan hasil. Kepada ABC News, Slade mengatakan dua di antara tiga telur di sarang sudah menetas. Kini, ada dua anak emu yang sudah berkeliaran di hutan. Telur yang tersisa, ternyata tak bisa bertahan.
Tujuh telur tersebut kemudian dibawa ke inkubator oleh tim Saving Our Species dari departemen lingkungan bagian dari program penangkaran emu pesisir. Dua telur telah menetas, tapi yang satu mati dengan sebab yang tidak diketahui. Sementara itu, lima lainnya saat ini masih berada di inkubator.
ADVERTISEMENT
Semoga burung emu pesisir dan seluruh hewan di dunia bisa tetap lestari, ya.