news-card-video
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Tengkorak di Swedia Ungkap Bagaimana Ngerinya Hidup di Zaman Viking

21 Maret 2025 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu tengkorak yang ditemukan di Varnhem, Swedia, merupakan rumah bagi komunitas Kristen awal pada era Viking, sekitar abad ke-10 hingga ke-12.  Foto: Swedish Research Council
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu tengkorak yang ditemukan di Varnhem, Swedia, merupakan rumah bagi komunitas Kristen awal pada era Viking, sekitar abad ke-10 hingga ke-12. Foto: Swedish Research Council
ADVERTISEMENT
Tengkorak manusia ungkap bagaimana hidup di zaman Viking begitu mengerikan. Fakta ini dipaparkan dalam sebuah studi baru yang terbit di jurnal BDJ Open.
ADVERTISEMENT
Para peneliti dari University of Gothenburg di Swedia menggunakan teknik sinar-X canggih, termasuk pemindaian CT untuk memeriksa gigi dan tengkorak manusia yang hidup di Zaman Viking. Sisa-sisa tengkorak itu ditemukan dari Varnhem, Swedia, merupakan rumah bagi komunitas Kristen awal pada era Viking, sekitar abad ke-10 hingga ke-12.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh dokter gigi menemukan, 15 jenazah yang diperiksa melalui pemindaian CT, semuanya menderita berbagai macam penyakit, bahkan beberapa di antaranya menunjukkan pertumbuhan tulang patologis.
Beberapa tengkorak menunjukkan tanda-tanda infeksi sinus dan telinga. Peneliti juga menemukan adanya penyakit tulang yang dikenal sebagai osteoartritis serta penyakit gigi. Kondisi ini tak selalu disebabkan oleh faktor usia lanjut, karena beberapa tengkorak meninggal saat berusia antara 20 hingga 60 tahun.
ADVERTISEMENT
Pemimpin studi yang merupakan dokter gigi dan asisten peneliti di University of Gothenburg, Carolina Bertilsson, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa timnya menemukan banyak tanda-tanda penyakit pada orang-orang yang dimakamkan di Varnhem, dan belum diketahui secara pasti apa penyebabnya.
Viking Festival Catoira 2018 Foto: REUTERS/Miguel Vidal
“Meski kami tidak dapat mempelajari kerusakan pada jaringan lunak karena sudah tidak ada lagi, kami dapat melihat jejak yang tertinggal pada struktur rangka,” papar Bertilsson.
“Studi ini telah memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan dan kesejahteraan orang-orang ini. Saat itu mereka tidak memiliki perawatan medis, termasuk penghilang rasa sakit seperti yang kita miliki sekarang. Jika Anda terinfeksi, infeksi tersebut dapat bertahan lama.”
Sejarah bangsa viking bermula sekitar tahun 700 Masehi, dimulai di Skandinavia–Swedia, Norwegia, dan Denmark. Menurut Visit Sweden, para prajurit Viking mengklaim wilayah kekuasaan mereka di banyak negara, mulai dari Inggris dan Spanyol hingga Ukraina dan Rusia.
ADVERTISEMENT
Pengaruhnya masih bisa dilihat hingga masa kini, karena nama keluarga apa pun yang diakhiri dengan “son” dapat ditelusuri hingga ke bangsa Viking, yang membawa struktur nama “Son of”.
“Banyak sekali metode arkeologi masa kini yang bersifat invasif, dengan kebutuhan untuk mengambil tulang atau jaringan lain untuk dianalisis. Dengan cara ini, kami menjaga sisa-sisanya tetap utuh namun tetap mendapatkan banyak informasi,” ujar Bertilsson.