Tengkorak Dinosaurus Berusia 200 Juta Tahun Ditemukan di China

15 Januari 2025 16:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tengkorak Lishulong wangi ditemukan di Taman Nasional Dinosaurus Lufeng di Provinsi Yunnan, China selatan.  Foto: Qian-Nan Zhang/PeerJ
zoom-in-whitePerbesar
Tengkorak Lishulong wangi ditemukan di Taman Nasional Dinosaurus Lufeng di Provinsi Yunnan, China selatan. Foto: Qian-Nan Zhang/PeerJ
ADVERTISEMENT
Tengkorak dinosaurus yang terawetkan dengan sangat baik ditemukan di China. Tengkorak raksasa itu milik spesies yang belum pernah ditemukan sebelumnya, kemungkinan kerabat dekat sauropoda.
ADVERTISEMENT
Tengkorak dinosaurus tersebut pertama kali ditemukan pada 2007 di Taman Nasional Dinosaurus Lufeng di Provinsi Yunnan, China selatan. Dia memiliki ukuran yang sangat besar, mencapai 10 meter.
Spesies yang diberi nama Lishulong wangi ini termasuk dalam kelompok yang dikenal sebagai sauropodomorpha, mencakup sauropoda seperti Brontosaurus dan Diplodocus yang merupakan nenek moyangnya.
Dalam studi baru yang terbit di jurnal PeerJ pada 12 Desember 2024, sedimen tempat ditemukannya tengkorak dinosaurus berasal dari Zaman Hettangian Jurassic Awal sekitar 201 juta hingga 199 juta tahun lalu.
L. wangi kemungkinan merupakan sauropodomorph non-sauropoda terbesar yang ditemukan dari Formasi Lufeng. Formasi ini diketahui sangat kaya akan sauropodomopth awal, di mana tujuh genus lain juga ditemukan di sana.
ADVERTISEMENT
Qian-Nan Zhang, penulis utama studi dan paleontolog di Institute of Vertebrate Paleontology and Paleonthropology di Chinese Academy of Science, mengatakan bahwa sedimen halus telah membantu mengawetkan sisa-sisa hewan di wilayah tersebut. Tanah liat, pasir, dan lanau yang diendapkan oleh danau dan sungai membentuk lanskap untuk melindungi sisa-sisa dinosaurus dari erosi. Mineral dalam sedimen kemudian meresap ke struktur tulang yang berkontribusi pada fosilisasi.
Tengkorak dinosaurus Lishulong wangi ditemukan di Taman Nasional Dinosaurus Lufeng di Provinsi Yunnan, China selatan. Foto: Qian-Nan Zhang/PeerJ
Sementara sauropodomorph non-sauropoda sendiri merupakan dinosaurus herbivora berukuran sedang hingga besar yang hidup hingga pertengahan Jurassic, sekitar 174 juta hingga 163 juta tahun lalu. Mereka mampu berjalan dengan tungkai belakang, dan memiliki nenek moyang yang sama dengan theropoda, seperti Tyrannosaurus rex. Adapun penemuan baru ini terdiri dari tengkorak dan sembilan ruas tulang leher.
ADVERTISEMENT
“Karena tidak ditemukannya tulang bahu, panggul, dan tungkai yang diawetkan pada spesimen ini, sulit untuk menentukan apakah hewan ini berjalan dengan dua kaki atau empat kaki,” kata Zhang.
Namun, kerabat terdekatnya, Yunnanosaurus, diperkirakan dinosaurus berkaki empat yang mampu berjalan pakai dua atau empat kaki. Ini menunjukkan bahwa L. wangi juga kemungkinan berkaki empat. Peneliti membedakan kedua spesies ini karena perbedaan ukuran lubang hidung, di mana L. wangi memiliki lubang hidung lebih besar.
“Spesies tersebut kemungkinan herbivora. Sumber makanan utama mereka adalah gymnospermae dan jenis tanaman primitif lainnya, termasuk pakis, sikas, ginkgo, dan konifer,” kata Zhang.
Zhang menambahkan, dilihat dari ukuran dan struktur tengkorak, dinosaurus ini mati saat usianya telah dewasa.
ADVERTISEMENT
“Berdasarkan penyatuan elemen kerangka di tengkorak dan tulang leher, serta ukuran keseluruhan individu, disimpulkan bahwa spesimen ini kemungkinan besar merupakan hewan dewasa,” paparnya.
Masih belum jelas apa yang menyebabkan L. wangi mati. Ini karena peneliti hanya menemukan tengkorak dan tulang lehernya saja, sehingga sulit untuk mengungkap penyebab kematian L. wangi.