Tentara Rusia ‘Ngeyel’ Gali Parit Dekat Chernobyl, Auto Kena Radiasi Nuklir

8 Mei 2023 8:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 15 Mei 2023 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah mobil hancur di dekat struktur New Safe Confinement (NSC) di atas sarkofagus tua yang menutupi reaktor keempat yang rusak di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, Sabtu (16/4/2022). Foto: Gleb Garanich/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah mobil hancur di dekat struktur New Safe Confinement (NSC) di atas sarkofagus tua yang menutupi reaktor keempat yang rusak di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, Sabtu (16/4/2022). Foto: Gleb Garanich/REUTERS
ADVERTISEMENT
Tentara Rusia tengah mengatur formasi ofensif di zona pengecualian (exclusion zone) di Chernobyl, Ukraina. Salah satu aktivitas yang dilakukan adalah menggali lubang untuk membuat parit pertahanan.
ADVERTISEMENT
Alih-alih berhasil, para diplomat melaporkan bahwa tentara Rusia yang ditugaskan di medan perang itu malah terkena radiasi nuklir. Diduga truk-truk berisi tentara yang meninggalkan daerah tersebut mengalami sakit.
Dilansir The Independent, padahal para tentara Rusia itu sebelumnya telah diperingatkan oleh warga lokal untuk tak memasuki zona pengecualian di Ukraina itu. Warga mengingatkan agar mereka tak mendirikan kemah di hutan.
Prajurit ambil bagian dalam latihan taktis dan khusus bersama Kementerian Dalam Negeri Ukraina di kota hantu Pripyat, dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl. Foto: Sergei Supinsky / AFP
Tentara Rusia tak bergeming, mereka tetap pada rencana awal untuk memasuki zona tersebut serta mendirikan kemah dan membuat parit pertahanan.
Mereka mendirikan kemah selama 5 minggu, sejak Februari lalu, dalam radius 6 mil atau 9,6 kilometer dari reaktor nomor 4 PLTN yang meledak 37 tahun lalu tersebut. The Independent menyebut, selain menggali parit, para tentara juga kedapatan memancing ikan di area tersebut.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang terkena radiasi nuklir dapat menunjukkan gejala, satu jam setelah terpapar. Gejala ini akan berlangsung selama beberapa bulan dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Dilansir Live Science, Rusia memasuki zona eksklusi pada 24 Februari 2022. Mereka tetap pada posisinya hingga 1 April 2022. Pasukan Ukraina telah melakukan serangan balik yang berhasil untuk mengamankan daerah tersebut.