Teori Sebut Alien Dapat Energi dari Black Hole, Begini Faktanya

25 Juni 2020 12:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi alien. Foto: needpix
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alien. Foto: needpix
ADVERTISEMENT
Ilmuwan berupaya membuktikan teori lama yang memprediksi alien memanfaatkan black hole alias lubang hitam untuk mendapatkan energi. Teori itu pertama kali digagas oleh seorang fisikawan dan ahli filsafat, Roger Penrose, 50 tahun silam.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1969, Penrose membuat gagasan bahwa energi dapat dihasilkan dengan mendekatkan suatu benda ke dalam ergosfer lubang hitam, atau lapisan luar cakrawala lubang hitam. Lapisan itu adalah di mana suatu benda harus bergerak lebih cepat daripada kecepatan cahaya agar bisa bertahan dari hisapan.
Penrose meramalkan bahwa objek akan mendapatkan energi negatif di area ini. Objek yang didekatkan ke ergosfer lubang hitam akan terbelah dua, di mana satu bagiannya akan jatuh dan hilang, sementara bagian lainnya akan baik-baik saja.
Bagian tersebut akan ditarik mundur sehingga bisa pulih dari energi negatif. Setelah pulih, objek itu akan mendapatkan energi yang diekstraksi dari rotasi lubang hitam. Tantangan untuk melakukan ini sangat besar, oleh karena itu Penrose mengatakan hanya peradaban alien mutakhir saja yang bisa melakukannya.
Black hole yang baru ditemukan ditandai dengan warna merah. Foto: European Southern Observatory (ESO)
Dua tahun kemudian, fisikawan lain bernama Yakov Zel'dovich mengatakan teori itu dapat diuji dengan eksperimen yang lebih praktis dan membumi. Dia mengusulkan gelombang cahaya "bengkok", yang mengenai permukaan silinder logam yang berputar dengan kecepatan yang tepat, akan berakhir pantulan dengan energi tambahan yang diekstraksi dari rotasi silinder berkat efek rotasi doppler .
ADVERTISEMENT
Namun teori itu juga masih sekadar teori tanpa pembuktian, karena agar eksperimen itu berhasil, silinder logam yang diusulkannya perlu berputar setidaknya 1 miliar kali per detik. Hal itulah yang masih menjadi tantangan untuk melakukan eksperimen.
Kini, para peneliti School of Physics and Astronomy dari University of Glasgow akhirnya menemukan cara untuk bereksperimen dengan teori Penrose dan Zel'dovich soal alien. Namun, mereka mengakali eksperimen itu dengan memberikan efek putaran suara, bukan cahaya.
Hal itu karena sumber frekuensi suara yang jauh lebih rendah, yang dengan demikian jauh lebih praktis untuk melakukan eksperimen di lab. Mereka menggunakan lingkaran speaker untuk menggabungkan teori putaran dari gelombang suara analog dengan putaran dalam gelombang cahaya yang diusulkan oleh Zel'dovich.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil eksperimen, ilmuwan menyatakan bahwa teori yang digagas oleh Penrose dan Zel'dovich terbukti benar. Eksperimen itu membuktikan adanya perubahan khas dalam frekuensi dan amplitudo gelombang suara ketika sebuah objek melakukan perjalanan melalui piringan lubang, yang disebabkan oleh kekhasan efek doppler.
Efek doppler sendiri adalah suatu kejadian di mana frekuensi gelombang dari suatu sumber yang diterima oleh detektor mengalami perubahan akibat perubahan posisi atau pergerakan relatif detektor terhadap sumber gelombang atau sebaliknya. Hal ini biasanya terjadi ketika seseorang mendengarkan suara sirene ambulans.
Ilustrasi Black hole Foto: Courtesy Robin Dienel/Carnegie Institution for Science/Handout via REUTERS
Marion Cromb, Ph.D., penulis utama makalah ini mengatakan bahwa efek doppler sudah umum terjadi bagi kebanyakan orang. Fenomena ini terjadi ketika nada sirene ambulans terdengar tinggi ketika kita dekat dengan ambulans, tetapi turun saat menjauh. 
ADVERTISEMENT
"Efek rotasi doppler mirip seperti itu, hanya saja efeknya terbatas pada ruang melingkar. Gelombang suara (ruang melingkar akan) bengkok, mengubah nada mereka dari sudut pandang permukaan yang berputar,” kata Marion.
“Jika permukaan berputar cukup cepat maka frekuensi suara dapat memberikan dampak sangat aneh. Ia bisa berubah dari frekuensi positif ke frekuensi negatif. Dengan melakukan hal itu, objek bisa mencuri energi dari rotasi permukaan.”
Ketika kecepatan piringan (suara speaker) berputar dengan kecepatan meningkat, suara dari speaker turun sangat rendah hingga sulit untuk didengar. Kemudian, nada naik kembali ke meninggi hingga mencapai nada sebelumnya, namun lebih keras dari suara yang dihasilkan sebelumnya, dengan amplitudo hingga 30 persen lebih besar dari suara asli speaker.
ADVERTISEMENT
 "Apa yang kami dengar selama percobaan, luar biasa. Yang terjadi adalah frekuensi gelombang suara doppler, bergeser hingga ke nol ketika kecepatan putaran meningkat. Suara mulai kembali terdengar lagi ketika gelombang telah bergeser dari frekuensi positif ke frekuensi negatif,” jelas Marion.
Ilustrasi alien. Foto: Pixabay
“Gelombang frekuensi-negatif itu mampu mengambil sebagian energi dari cakram pemintalan, menjadi lebih keras dalam prosesnya, sama seperti yang diusulkan teori Zel'dovich pada tahun 1971,” tambahnya.
Akhirnya, teori Penrose dan Zeldovich terbukti kebenarannya. Makalah penelitian tersebut juga sudah dipublikasikan lewat majalah Nature Physics. Profesor Daniele Faccio, dari University of Glasgow, pemimpin penelitian ini mengatakan bahwa dirinya cukup senang bisa membuktikan teori fisika yang cukup aneh sejak setengah abad lalu.
“Sangat aneh untuk berpikir bahwa kami dapat mengkonfirmasi kebenaran teori setelah setengah abad tentang kosmik di laboratorium kami di barat Skotlandia, tetapi kami pikir itu akan membuka banyak jalan baru eksplorasi ilmiah. Kami ingin melihat bagaimana kami bisa menyelidiki efek pada berbagai sumber seperti gelombang elektromagnetik di kemudian hari,” kata Faccio.
ADVERTISEMENT