Terbang Bersama Satelit Nusantara Satu, Robot Israel Siap Tuju Bulan

24 Februari 2019 18:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beresheet, robot penjelajah bulan pertama milik Israel. Foto: Oshratsl via Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Beresheet, robot penjelajah bulan pertama milik Israel. Foto: Oshratsl via Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Satelit Nusantara Satu milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) telah mengangkasa bersama roket Falcon 9 milik SpaceX di Cape Canaveral, Air Force Station, Florida, Amerika Serikat, pada Jumat (22/2) pukul 08.45 WIB.
ADVERTISEMENT
Dalam penerbangan menuju luar angkasa, satelit Nusantara Satu tidak sendirian. Roket Falcon 9 juga membawa dua muatan lain berukuran kecil berupa kendaraan penjelajah bulan milik SpaceIL dan satelit milik Angkatan Udara Amerika Serikat.
Kehadiran kendaraan dari SpaceIL terbilang bersejarah, karena itu merupakan bagian dari misi Bulan pertama negara Israel. Kendaraan penjelajah mereka sendiri merupakan robot tak berawak yang dinamakan Beresheet.
Setelah melakukan peluncuran dengan roket Falcon 9, Beresheet akan terlebih dahulu memutari orbit Bumi selama dua bulan, hingga nanti diharapkan pada April 2019 akan mendarat di permukaan Bulan.
Roket Falcon 9 milik SpaceX. Foto: Thom Baur/Reuters
Robot Beresheet memiliki berat 585 kilogram dan tinggi 1,5 meter. Platform dibangun bersama oleh SpaceIL dan lembaga Aerospace Industries (IAI) Israel dengan biaya 100 juta dolar AS yang sebagian besar berasal dari penggalangan dana swasta.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Beresheet dikembangkan dari program Google Lunar XPRIZE, yang memberikan insentif keuangan pada 2007 kepada tim yang bukan berasal dari pemerintah mana pun yang dapat melakukan pendaratan di Bulan.
Saat itu, tidak ada satu kelompok pun yang ikut kompetisi dapat memenuhi batas waktu, sehingga pendanaan akhirnya dicabut. Tetapi beberapa peserta tetap terus berusaha, salah satunya adalah SpaceIL.
Kemudian, SpaceIL tetap ingin melakukan pendaratan ke bulan dengan mencari dana sensiri. Pendana utama sekaligus ketua SpaceIL, Morris Kahn, mengatakan bahwa partai Republik Amerika Serikat dan politiskus Miriam Adelson, serta suaminya yang memiliki kasino, telah menyumbang 24 juta dolar AS untuk misi SpaceIL.
SpaceIL berhasil mengumpulkan 100 juta dolar AS yang sebagian besar didapat dari sumbangan. Meski diinisiasi perusahaan swasta, misi ini juga bermitra dengan pemerintah setempat dan beberapa perusahaan lain.
ADVERTISEMENT
SpaceIL berharap dengan adanya proyek Beresheet dan keberhasilannya mendarat di Bulan bisa menjadi sumber inspirasi bagi semua pihak yang mengikuti jejaknya. Arti kata Beresheet sendiri memiliki makna "Pada awalnya" dalam bahasa Ibrani.
"Dengan apa yang kita lakukan dan telah dicapai dengan sumber daya terbatas yang kita miliki, dan keterbatasan keuangan yang ada - saya pikir kita menunjukkan kecerdikan Israel," kata Kahn dikutip BBC. "Kami menunjukkan inisiatif kami, dan kami telah mengembangkan teknologi, yang saya pikir akan menjadi penting."
Misi Beresheet
Setelah berhasil mendarat di Bulan, Beresheet akan menjalankan misinya selama dua hari untuk mengirimkan foto permukaan Bulan ke Bumi dan terlibat dalam beberapa penyelidikan. Target pendaratan Beresheet adalah di dataran lava yang disebut Mare Serenitatis, di mana anomali magnetik diketahui ada.
ADVERTISEMENT
Perangkat alat magnetometer pada robot akan memperoleh pengukuran tidak hanya di satu lokasi saja, karena Beresheet akan bergerak ke tempat-tempat baru.
Beresheet, robot penjelajah bulan pertama milik Israel. Foto: אמא של גולן via Wikimedia Commons
Keberhasilan misi Beresheet akan bergantung pada mesin Leros yang berasal dari Inggris. Mesin tersebut biasanya dipakai untuk menembakkan satelit telekomunikasi geostasioner, karena mesin ini dapat mengangkat beban pada bagian langit yang tepat di atas Bumi setelah lepas dari bagian atas roket peluncur.
Apa pun yang terjadi, Beresheet akan mengukir sejarah baru Israel. Jika berhasil, Israel akan menjadi negara keempat yang melakukan penjelajahan ke bulan setelah Rusia, Amerika Serikat, dan China.
Kemudian, kehadiran Beresheet juga memicu untuk membangun pesawat ruang angkasa bulan yang didanai swasta. Lembaga antariksa AS dan Eropa telah menyatakan niat mereka untuk menggunakan pendanaan komersial untuk mengirimkan beberapa robot mereka ke Bulan.
ADVERTISEMENT