news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Terinspirasi Tempe, Startup Asal Bandung Bikin Material Berbahan Jamur

27 Februari 2018 9:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Material buatan Mycotech. (Foto: Mycotech/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Material buatan Mycotech. (Foto: Mycotech/Facebook)
ADVERTISEMENT
Tempe, makanan sehat bergizi khas Indonesia itu tak hanya menjadi sumber inovasi bagi bidang kuliner. Kini, sebuah perusahaan asal Bandung menciptakan sebuah bahan material bangunan baru yang ramah lingkungan karena terinspirasi oleh tempe.
ADVERTISEMENT
Mycotech, startup asal Bandung, telah berhasil mengembangkan sebuah material bangunan yang terbuat dari jamur. Material ini memiliki daya tahan yang lebih baik dibanding batu bata biasa.
Erlambang Ajidarma, salah satu peneliti Mycotech, menjelaskan bahwa inspirasi mereka membuat material bangunan dari jamur ini adalah tempe. Tempe sendiri sebenarnya adalah jamur mycelium yang mengikat kacang kedelai.
"Kita melihat tempe itu kan awalnya dia cuma kedelai biasa lalu bisa (merekat). Kalau kacang kedelai saja bisa merekat seperti itu, mungkin ada material atau limbah pertanian lain yang bisa jadi material baru," ujar Ajidarma saat dihubungi kumparanSAINS, Senin (26/2).
Sebenarnya material berbahan jamur ini tidak terbatas untuk bahan bangunan saja. Salah satu penggunaan unik dari material ini adalah untuk dijadikan alat charger wireless bagi perangkat ponsel.
ADVERTISEMENT
Menurut Ajidarma, semua ponsel yang mendukung fitur wireless charger bisa menggunakan alat ini.
"Ini masih prototype, tapi sejauh ini sudah bisa bisa dipakai buat nge-charge," katanya.
Proses pembuatan
Pembuatan bahan material masa depan ini berbeda dengan bahan material bangunan lainnya. Mycotech menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan untuk bisa menciptakan bahan material ini.
Pertama mereka mencampurkan sebuk gergaji yang sudah disterilkan dengan uap panas dengan bermacam-macam nutrien. Nutrien seperti limbah tebu, limbah sawit, limbah singkong digunakan untuk menciptakan sebuah tempat tumbuh yang optimal bagi jamur.
Kemudian mereka membaginya dalam beberapa kantong plastik, bersama dengan spora jamur. Kantong kemudian ditutup rapat lalu disimpan di ruangan yang dingin dan gelap.
Ketika spora mulai tumbuh menjadi jamur, setidaknya berbentuk akar, tim Mycotech akan mengambil kantong plastik tersebut beserta isinya untuk diolah. Mereka kemudian menghancukan dan mengolah jamur tersebut menjadi bahan material.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, material tersebut dimasukkan ke dalam oven untuk menghilangkan kadar airnya dan membunuh jamurnya.
"Dari situ baru diproses lebih lanjut, tergantung kita mau membuat (material) seperti apa," papar Ajidarma. Contohnya, bahan material tersebut kemudian ditekan dengan menggunakan panas ke dalam bentuk ubin atau batu bata.
Ajidarma menambahkan, sekarang Mycotech sedang mengembangkan sebuah material mirip tripleks tapi juga terbuat dari jamur dan limbah pertanian.
Tujuan Mycotech
Menurut halaman resminya, Mycotech telah berdiri sejak 2012, Mycotech awalnya adalah produser jamur untuk kuliner. Baru kemudian pada 2015 mereka mengubah haluan setelah menemukan fungsi lain dari jamur.
Mycotech kini telah bekerja sama dengan laboratorium ilmu jamur milik pemerintah serta beberapa laboratorium di Singapura serta Swiss.
ADVERTISEMENT
"Misi kami adalah untuk membuat sebuah material dari sumber daya yang bisa diperbarui dengan harga terjangkau," pungkas Ajidarma.