Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Tanaman kantong semar mungkin tidak setenar venus fly-traps si pemakan lalat yang wujudnya lebih menyeramkan. Bagaimanapun, kedua tumbuhan ini sebetulnya sama-sama ganas, karena merupakan tanaman karnivora dari famili Nerpenthaceae dan Sarraceniaceae yang tersebar luas di Asia dan Amerika.
ADVERTISEMENT
Secara fisiologis, daun kantong semar terbentuk seperti cerobong (gua kecil) untuk memudahkan serangga dan laba-laba jatuh ke dalamnya, hingga menyulitkan hewan-hewan ini untuk keluar. Saat terjebak di dalam daun, binatang malang kemudian akan diserang hingga hancur oleh enzim pencernaan.
Dengan cara inilah kantong semar mendapatkan nutrisi dari kondisi tanah yang miskin nitrogen.
Beberapa laporan di Asia menyebutkan bahwa kantong semar juga mampu mengkonsumsi burung dan tikus. Sementara di sisi lain, sarraceniaceae di kawasan Amerika dikenal lebih "sopan" dan diketahui tidak pernah memakan vertebrata atau hewan bertulang belakang.
Dipaparkan oleh Teskey Baldwin, peneliti dari University of Guelph yang sedang mempelajari kantong semar di Algonquin Park, Ontario, Kanada, bahwa kantong semar yang memakan vertebrata sebenarnya merupakan fenomena sangat umum. Bukti ini ia jelaskan dalam riset di jurnal Ecology.
ADVERTISEMENT
Baldwin dan rekan mulai mendapatkan pengetahuan tidak terduga tersebut pada tahun 2017, ketika melihat kadal salamander terjebak di dalam kantong semar. Menurut survei mereka, ada sekitar 20 persen kantong semar yang menjebak salamander di Algonquin Park, beberapa bahkan melahap lebih dari satu ekor.
Tepatnya, penangkapan oleh kantong semar itu terjadi tatkala salamander hendak meninggalkan rawa-rawa menuju area tanah di sekitarnya.
Motivasi salamander masuk ke dalam perangkap kantong semar kemungkinan karena mereka sedang melarikan diri dari pemangsa lain, atau malah berniat merebut mangsa invertebrata yang sedang dicerna oleh kantong semar.
Setelah terperangkap oleh kantong semar, beberapa salamander masih dapat hidup selama 19 hari, sementara yang lainnya tewas hanya dalam waktu tiga hari.
ADVERTISEMENT
Lantaran fenomena yang luar biasa tersebut, tim Baldwin pun menjuluki taman itu sebagai "Little Bog of Horrors", sebuah peringatan tentang keberadaan tanaman-tanaman pemakan daging.
Profesor Alex Smith, yang turut berkontribusi dalam penulisan jurnal Ecology, bahkan menyarankan agar dipasang papan peringatan: “Tetaplah di trotoar dan perhatikan anak-anak Anda. Inilah tanaman yang memakan vertebrata."
Algonquin Park berada dekat dengan Toronto dan Ottowa. Tempat itu banyak dikunjungi oleh para ahli botani dan para pengamat, serta sebenarnya banyak orang telah melihat salamander di dalam daun tanaman ini. Tetapi, tidak ada seorangpun, sebelum Baldwin, yang berpikir cukup kritis untuk mempelajari betapa pentingnya salamander ada di dalam tanaman kantong semar. Seperti mencari tahu kenapa mereka bisa ada di sana? Dan apakah beberapa di antaranya berhasil lolos?
ADVERTISEMENT
Oleh karena inilah, penelitian Baldwin menjadi pelopor ihwal tanaman pemakan daging vertebrata pertama di Amerika Utara.