Tidur Malam dengan Cahaya Lampu Berlebih, Berisiko Terserang Alzheimer

17 September 2024 10:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sulit tidur. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sulit tidur. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekelompok peneliti di Chicago menganalisis peta paparan cahaya berlebihan beserta dampaknya ketika tidur malam. Mereka menemukan fakta bahwa hal tersebut meningkatkan risiko penyakit alzheimer.
ADVERTISEMENT
Tim membentuk kelompok peserta penelitian dari 48 negara bagian di AS. Masing-masing dibagi menjadi 5 kelompok berdasarkan tingkat paparan intensitas cahaya.
Analisis mengungkap bahwa cahaya tinggi di luar ruangan pada malam hari seperti dari lampu jalan dan lampu neon, dikaitkan dengan prevalensi Alzheimer yang lebih tinggi daripada faktor risiko lainnya pada orang di bawah usia 65 tahun.
Ini menunjukkan bahwa orang yang lebih muda mungkin sangat sensitif terhadap efek paparan cahaya di malam hari, kata para peneliti dari Rush University Medical Center.
“Kami menunjukkan bahwa di AS ada hubungan positif antara prevalensi penyakit Alzheimer dan paparan cahaya di malam hari, terutama pada mereka yang berusia di bawah 65 tahun,” ujar Dr. Robin Voigt-Zuwala, penulis pertama studi, dilansir Daily Mail.
ADVERTISEMENT
“Polusi cahaya malam hari – faktor lingkungan yang dapat diubah – mungkin menjadi faktor risiko penting untuk penyakit Alzheimer.”
Buat warga lanjut usia, polusi cahaya malam hari memiliki pengaruh lebih besar terhadap perkembangan Alzheimer daripada penyalahgunaan alkohol, depresi, dan obesitas.
Para peneliti berharap temuan mereka dapat membantu mengedukasi orang tentang potensi risiko cahaya di malam hari.
“Kesadaran akan hubungan tersebut seharusnya memberdayakan orang – khususnya mereka yang memiliki faktor risiko penyakit Alzheimer – untuk membuat perubahan gaya hidup yang mudah,” tambah Dr. Voigt-Zuwala.
Untuk mengurangi risiko, Zuwala menyarankan siapa saja untuk mengurangi cahaya saat tidur. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah menggunakan tirai anti tembus cahaya, atau tidur dengan penutup mata.
ADVERTISEMENT
Paparan cahaya di dalam rumah mungkin sama pentingnya dengan paparan cahaya dari luar.
“Ini berguna terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan polusi cahaya tinggi."
Cahaya biru memiliki dampak terbesar pada tidur. Namun, penggunaan filter cahaya biru, menggantinya dengan cahaya hangat, dan memasang lampu redup di rumah, dapat secara efektif mengurangi paparan cahaya.
Temuan baru ini dipublikasikan pada hari Jumat di jurnal Frontiers in Neuroscience.

Paparan cahaya dan risiko kanker payudara

Penelitian ini menambah daftar panjang efek kesehatan akibat polusi cahaya, termasuk paparan sinar UV yang mengiritasi kondisi kulit dan meningkatkan risiko kanker tertentu.
Satu tinjauan tahun 2021 menemukan bahwa paparan cahaya yang berlebihan di malam hari meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 10 hingga 14 persen. Ini karena cahaya menekan produksi melatonin.
ADVERTISEMENT
Produksi melatonin yang terganggu dianggap sebagai karsinogen, khususnya untuk kanker payudara yang bergantung pada hormon.