Tikus Mol Telanjang Ternyata Tak Kenal Menopause, Bisa Hamil Sepanjang Hidup

28 Februari 2023 8:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tikus mol si penculik bayi tikus lain.  Foto: pbs.org
zoom-in-whitePerbesar
Tikus mol si penculik bayi tikus lain. Foto: pbs.org
ADVERTISEMENT
Tikus mol telanjang (Heterocephalus glaber) terkenal dengan keunikan dan keanehannya. Ada banyak hal unik yang dimiliki tikus mol, penampilan menggelikan tanpa bulu menjadi satu dari dua spesies mamalia eusosial.
ADVERTISEMENT
Eusosial (Organisasi Sosial) adalah tahap seleksi kekeluargaan bentuk pengorbanan diri paling keras di alam yang sering ditemukan pada serangga sosial, seperti lebah, rayap, dan semut, di mana serangga mandul memberi makan dan menjaga sejumlah organisme dalam koloni yang dapat berkembang biak.
Ya, tikus mol telanjang hidup berkoloni. Dalam satu koloni mereka memiliki satu ratu. Ratu jadi satu-satunya betina yang bisa berkembang biak dalam koloni tersebut. Seekor ratu tikus mol bisa menghasilkan satu hingga lima anak per tahun, punya ribuan keturunan selama lebih dari 30 tahun masa hidupnya. Tikus mol adalah hewan pengerat dengan umur terpanjang di dunia.
Tikus mol telanjang telah menjadi perhatian banyak peneliti karena kemampuannya yang kebal terhadap kanker, meski umurnya sangat panjang. Kini, para peneliti mencoba melihat jauh ke dalam aspek kesuburan tikus mol untuk memahami bagaimana betina dapat terus menghasilkan keturunan seiring bertambahnya usia.
ADVERTISEMENT
"Tikus mol telanjang adalah mamalia paling aneh," kata Miguel Brieño-Enríquez, penulis utama studi yang merupakan asisten profesor di Magee-Womens Research Institute and the University of Pittsburgh School of Medicine’s Department of Obstetrics, Gynecology dan Reproductive Sciences, sebagaimana dikutip IFL Science.
Tikus mol telanjang, hewan pengerat dengan umur terpanjang di dunia. Foto: Shutterstock
Sebagian besar mamalia betina, termasuk tikus dan manusia, dilahirkan dari sel gamet betina (ovum) yang diproduksi melalui oogenesis di dalam ovarium. Sel telur ini berkurang seiring bertambahnya usia, ada yang dilepaskan saat ovulasi dan ada yang mati. Oleh sebab itu, sebagian besar mamalia kesuburannya akan menurun seiring bertambahnya usia.
Tapi ini tidak berlaku buat tikus mol telanjang. Mereka justru bisa terus menghasilkan banyak anak sepanjang hidupnya alias tidak mengenal kata menopause.
ADVERTISEMENT
Ada tiga teori yang dikemukakan peneliti kenapa tikus mol bisa melakukan hal ajaib ini. Pertama mereka dilahirkan dengan jumlah sel telur yang jauh lebih banyak. Kedua, tidak banyak sel telur yang mati seiring dengan bertambahnya usia, atau mereka memiliki metode untuk memproduksi lebih banyak sel telur.
“Hipotesis favorit saya adalah mereka menggunakan campuran dari ketiganya,” lanjut Brieño-Enríquez.
Studi yang dilakukan peneliti baru-baru ini ternyata menemukan bukti untuk mendukung ketiga gagasan di atas. Dengan membandingkan tikus mol telanjang dan tikus lain pada berbagai tahap perkembangan, mereka menemukan beberapa hasil yang mengejutkan. Masa hidup tikus umumnya sekitar empat tahun, sedangkan tikus mol telanjang bisa hidup lebih dari 30 tahun dengan umur maksimum mencapai 37 tahun.
Tikus mol telanjang, hewan pengerat dengan umur terpanjang di dunia. Foto: Shutterstock
Di usia 8 hari, tikus mol telanjang betina memiliki 1,5 juta sel telur, sekitar 95 kali lebih banyak daripada tikus lain di usia yang sama. Temuan yang lebih mengejutkan adalah tikus mol ternyata mampu membuat sel telur saat pertama kali mereka lahir ke dunia, dan seluruh proses oogenesis juga terjadi ketika mereka masih bayi. Ini berarti tikus mol telanjang betina lahir tanpa sel telur dan memproduksi sel telur sejak dini.
ADVERTISEMENT
Tim juga menemukan bahwa tikus mol telanjang punya kemampuan memproduksi sel telur sepanjang hidupnya.
“Temuan ini luar biasa. Ini menantang dogma yang ditetapkan hampir 70 tahun yang lalu, yang menyatakan bahwa mamalia betina diberkahi dengan jumlah telur yang terbatas sebelum atau segera setelah lahir, tanpa penambahan cadangan ovarium setelahnya,” ujar profesor Ned Place, penulis senior di Cornell University College of Veterinary Medicine.
Dengan memahami bagaimana oogenesis bekerja dan mengidentifikasi cadangan ovarium yang sangat besar pada tikus mol telanjang, tim berharap dapat mengembangkan obat atau teknik baru untuk membantu memahami dan menjaga kesuburan manusia.
“Meskipun manusia hidup lebih lama, menopause tetap terjadi pada usia yang sama. Kami berharap dapat menggunakan apa yang kami pelajari dari tikus mondok telanjang untuk melindungi fungsi ovarium di kemudian hari dan memperpanjang kesuburan,” kata Brieño-Enríquez.
ADVERTISEMENT