Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah daerah di Indonesia digegerkan dengan kemunculan puluhan ular kobra . Teror ular kobra ini terjadi di Bogor, Jakarta Timur, Banten, Yogyakarta, hingga Jember.
ADVERTISEMENT
Di Jakarta, misalnya, ditemukan 9 ekor anak ular kobra di halaman rumah warga bernama Ocit yang tinggal di Cakung, Jakarta Timur. Beruntung, pemadam kebakaran bertindak cepat dan berhasil mengamankan semua ular kobra tersebut.
Lain lagi di Jember. Dalam kurun waktu satu bulan, setidaknya sudah 40 anak ular kobra yang dibunuh oleh warga di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sedangkan lima ekor lainnya berhasil diamankan oleh pemadam kebakaran.
Menurut Amir Hamidy, peneliti reptil dari Pusat Penelitian Biologi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), kemunculan anak ular kobra di sejumlah wilayah di Indonesia tak lain karena beberapa negara tropis telah memasuki musim hujan. Di mana, awal musim hujan menjadi waktu menetasnya telur ular.
“Awal musim penghujan adalah waktu menetasnya telur ular, termasuk ular kobra . Fenomena ini wajar dan merupakan siklus alami. Begitu menetas, anak ular akan menyebar ke mana-mana,” ujar Amir, dalam siaran pers yang diterima kumparan.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa tips agar ular tidak masuk ke dalam atau pekarangan rumah. Berikut tipsnya.
Pada dasarnya, ular menyukai suhu ruangan hangat dan lembap, apalagi saat musim bertelur tiba. Nah, untuk mencegah ular masuk ke dalam rumah, salah satunya bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan.
Amir menyarankan agar masyarakat membersihkan lantai dengan pembersih beraroma menyengat. Sebab, ular-ular ini sangat benci dengan aroma tajam, termasuk bau pembersih lantai. Selain itu, pencegahan juga bisa dilakukan dengan cara membersihkan sampah-sampah makanan di dalam rumah. Sebab, sampah ini bisa mengundang tikus yang merupakan salah satu mangsa ular.
Lebih lanjut, ia mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan penyebaran ular untuk selalu membersihkan rumah dari tumpukan barang, termasuk membersihkan daun-daun kering atau material lain yang menumpuk di pekarangan rumah. Perlu diketahui, tempat-tempat semacam ini sering digunakan ular untuk bersembunyi.
ADVERTISEMENT
“Prinsip pengendalian populasi ular tentunya perlu memperhatikan keseimbangan ekosistem sehingga tidak menimbulkan permasalahan ekologi. Untuk keamanan manusia, pemindahan ular dapat dilakukan dengan pendampingan dari petugas yang berwenang dan memiliki pengetahuan untuk menangani ular berbisa,” papar Amir.
Oleh sebab itu, saat seseorang terkena gigitan ular kobra, Amir menyarankan agar masyarakat melakukan pertolongan pertama sesuai petunjuk WHO. Atau segera membawa pasien ke rumah sakit terdekat yang memiliki stok antibisa.