Tolak Vaksin COVID-19, Drummer The Offspring Didepak dari Band

6 Agustus 2021 13:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pete Parada, drummer band The Offspring. Foto: Instagram/@peteparada
zoom-in-whitePerbesar
Pete Parada, drummer band The Offspring. Foto: Instagram/@peteparada
ADVERTISEMENT
Pete Parada, drummer band pop-punk asal California, Amerika Serikat The Offspring harus menelan pil pahit akibat menolak divaksin COVID-19. Tak tanggung-tanggung, ia sampai dikeluarkan dari band.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini Pete ungkapkan dalam sebuah posting-an di Instagram pribadinya. Dia menulis dia menjelaskan bahwa bukan tanpa alasan dirinya menolak vaksin melainkan karena bersangkutan dengan kondisi kesehatannya.
“Aku mendapatkan sejumlah ketidakberuntungan dan berita yang sulit untuk dibagikan. Aku tahu beberapa dari teman dekatku dan keluarga akan lebih senang mendengar berita ini secara personal lebih dulu dan aku meminta maaf pada khalayak umum atas pengumumanku, tapi aku tidak tahu bagaimana caranya agar tidak mengatakan ini berulang kali,” tulis Pete.
Dalam unggahannya itu, Pete mengungkapkan alasan di balik penolakannya terhadap vaksin karena mengikuti merupakan saran dari dokter pribadinya terkait kondisi kesehatannya yang mengidap sindrom Guillain-Barré.
Selain itu, Pete juga menulis bahwa ia sudah pernah terkena COVID-19 tahun lalu sehingga ia merasa bisa menghadapi virus itu tanpa harus buru-buru divaksin.
ADVERTISEMENT
“Menimbang catatan kesehatan pribadiku dan efek sampingnya dari vaksin, dokterku menyarankan untuk tidak melakukan vaksinasi saat ini. Aku pernah terkena virus itu (COVID-19) satu tahun lalu dengan gejala ringan, jadi aku percaya diri bahwa aku bisa menghadapi virus itu lagi,” tulisnya.
“Tetapi aku tidak yakin apakah aku bisa bertahan menghadapi efek samping dari vaksin yang bisa berimbas pada Sindrom Guillain-Barré yang aku hadapi sejak kecil dan telah memburuk selama aku hidup. Sayangnya untukku (dan keluargaku, yang berharap aku dapat bersama mereka lebih lama) resikonya lebih berat ketimbang keuntungannya,” sambung Pete.

Apa itu Sindrom Guillain-Barré yang dialami Pete?

Dilansir Mayo Clinic, sindrom Guillain-Barréi merupakan penyakit autoimun langka yang menyebabkan kerja sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi justru menyerang sistem saraf yang bertanggung jawab mengendalikan pergerakan tubuh.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, penderita sindrom ini bisa mengalami gejala bertahap yang diawali dari kesemutan dan nyeri pada otot kaki serta tangan. Sensasi ini dapat dengan cepat menyebar, dan akhirnya melumpuhkan seluruh tubuh pengidap.
Ilustrasi penyakit autoimun. Foto: Shutterstock
Gejala, Penyebab, dan Obat
Sindrom Guillain-Barréi sering dimulai dengan kesemutan dan kelemahan mulai dari kaki dan tungkai dan menyebar ke tubuh bagian atas dan lengan. Pada sekitar 10% orang dengan gangguan tersebut, gejala dimulai di lengan atau wajah. Saat sindrom Guillain-Barréi berkembang, ia akan berefek kelemahan otot dapat berkembang menjadi kelumpuhan.
Meskipun penyebab pasti sindrom ini tidak diketahui, tetapi dua pertiga pasien melaporkan gejala infeksi dalam enam minggu sebelumnya -- termasuk infeksi pernapasan atau gastrointestinal (perdarahan saluran pencernaan) atau virus Zika.
ADVERTISEMENT
Tidak ada obat yang diketahui untuk sindrom Guillain-Barré, tetapi beberapa perawatan dapat meringankan gejala dan mengurangi durasi penyakit. Kebanyakan pengidap juga bisa sembuh dari sindrom ini, dengan 60-80% dari pengidap dapat berjalan pada usia enam bulan.
Memperhitungkan kondisi tersebut, band Pete, The Offspring pun menimbang pilihan Pete ini. Sebab, seperti yang diungkapkan lewat tulisannya, vaksinasi telah menjadi persyaratan untuk berada di banyak tempat, termasuk untuk masuk studio dan melaksanakan tur.
"Karena aku tidak bisa memenuhi syarat yang ditetapkan industri yang belakangan ini memutuskan aku tidak aman berada di studio dan tur. Aku umumkan bahwa kalian tidak akan melihatku lagi di berbagai pertunjukan ke depan," ujarnya.
Meski demikian, Pete mengaku tidak merasa dendam karena telah dikeluarkan dari band.
ADVERTISEMENT
"Aku tidak mempunyai perasaan negatif pada band ku. Mereka melakukan apa yang mereka percaya terbaik untuk mereka, di waktu yang sama aku juga melakukan hal yang sama," katanya.
Menurut keterangan di situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, sampai saat ini tidak ada kasus sindrom Guillain-Barré yang dilaporkan setelah vaksinasi pada peserta dalam uji klinis vaksin mRNA COVID-19. Karena itu, orang yang sebelumnya menderita sindrom ini dapat menerima vaksin COVID-19.