Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Toshiba Mau Kirim Robot untuk Selidiki Sisa Bencana Nuklir Fukushima
31 Januari 2019 13:12 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
![Kondisi kota mati di Fukushima, Jepang. (Foto: Shutterstock)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1538533442/uzegq83vv2kj6fputb9v.jpg)
ADVERTISEMENT
Toshiba mengumumkan akan mengirimkan sebuah robot ke dalam salah satu reaktor di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Fukushima, Jepang, yang rusak akibat tsunami 2011 lalu. Rencananya, robot ini akan ditugaskan untuk mengambil sampel bahan bakar nuklir yang sangat radioaktif untuk dipelajari.
ADVERTISEMENT
Robot ini didesain bisa mengeluarkan pipa sepanjang 11 meter untuk bisa mengambil bahan bakar nuklir di reaktor unit 2. Reaktor tersebut merupakan hasil kerja sama antara Toshiba dan GE (General Electric).
Nantinya, robot dengan panjang 30 sentimeter ini akan dilengkapi dengan dosimeter atau alat penghitung dosis radiasi. Selain itu ia juga akan membawa lampu LED, termometer, kamera, dan sepasang penjepit yang menempel di bagian pipanya.
![Toshiba akan kirim robot untuk selidiki sisa bencana nuklir di Fukushima.
(Foto: AP Photo/Mari Yamaguchi)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1548913795/eujjcxz1px0xpgchlqp6.jpg)
Bagian belakang robot ini akan terhubung dengan sebuah kabel. Rencananya ia akan diturunkan secara perlahan ke bagian bawah reaktor. Bagian tersebut merupakan tempat di mana bahan bakar nuklir tumpah.
Kemudian si robot akan berusaha mengambil sampel bahan bakar itu dengan menggunakan penjepitnya. Jun Suzuki, manajer proyek penyelidikan, mengatakan bahwa penjepit itu mampu mengambil sampel seberat dua kilogram dan selebar delapan sentimeter. Ia menambahkan bahwa si robot bisa mempelajari kekerasan serta detail lain atas sampel bahan bakar nuklir itu.
ADVERTISEMENT
"Sampai sekarang kita hanya bisa melihat deposit (bahan bakar nuklir). Sementara kita harus mengetahui apakah mereka bisa dipecah dan bisa diambil untuk kemudian dibawa keluar," ujar Suzuki kepada Associated Press.
"Sangat penting untuk bisa menyentuh deposit karena dengan itu kita bisa membuat rencana untuk langkah selanjutnya," tambah dia.
![Toshiba akan kirim robot untuk selidiki sisa bencana nuklir di Fukushima.
(Foto: AP Photo/Mari Yamaguchi)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1548913795/bdmt0zwxnvip4r3hqrdy.jpg)
Sebelumnya sudah pernah dikirimkan robot dengan kamera ke reaktor unit 2 pada 2018 lalu. Robot itu berhasil mengambil beberapa gambar dari reaktor yang meleleh akibat bencana nuklir yang disebabkan tsunami.
Penyelidikan sebelumnya juga berhasil menemukan sisa-sisa kerusakan pada bahan bakar nuklir. Tapi lokasi pasti, isi, serta detail lainnya masih belum diketahui.
Tim sistem energi Toshiba mengatakan usaha penyelidikan terbaru, yang direncanakan akan dilakukan pada Februari 2019, adalah kunci untuk mengetahui peralatan dan teknologi untuk membersihkan sisa-sisa kerusakan bahan bakar nuklir.
ADVERTISEMENT
Robot yang dikirimkan nanti memiliki tugas utama mempelajari kondisi fisik dari reruntuhan dan sisa-sisa bahan bakar nuklir yang tumpah. Ia tidak akan banyak mendalami komponen radioaktif dari bahan bakar tersebut.
"Kami mengambil langkah dengan hati-hati," kata Tsutomu Takeuchi, manajer senior Toshiba ESS untuk proyek pembersihan Fukushima.
"Pertama kami akan mempelajari apakah deposit tersebut bisa diambil atau tidak. Jika alat yang kami kirim tidak bisa mengangkat apa pun, itu juga merupakan temuan berharga," tambah Takeuchi.
![Patung bocah berpakaian pelindung nuklir di Fukushima, Jepang, Selasa (14/8/2018). (Foto: Reuters/Kwiyeon Ha)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1534239697/servho08eq3668ho05lv.jpg)
Ia menjelaskan bahwa pada kasus seperti itu, mereka bisa mengubah bentuk si robot untuk bisa lebih efektif dalam mengambil sampel.
Upaya pembuatan robot ini dilakukan karena sekitar sewindu lalu, tepatnya pada 2011, tiga reaktor di PLTN Fukushima mengalami kerusakan di bagian intinya. Kala itu terjadi gempa bumi berkekuatan 9 Magnitudo diikuti tsunami yang merusak sistem pendingin kunci pada pembangkit listrik.
ADVERTISEMENT
Sekarang pihak pemerintah sedang menyusun rencana untuk mengangkat bahan bakar nuklir yang meleleh dari setiap reaktor dan akan memulai prosesnya pada 2021.