Tulang Nenek Moyang Manusia Tertua di Eropa Ditemukan, Berusia 1,4 Juta Tahun

13 Juli 2022 9:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para peneliti bekerja di situs Atapuerca, di mana fosil dan alat-alat batu dari manusia paling awal yang diketahui di Eropa Barat telah ditemukan.  Foto: Natursports/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Para peneliti bekerja di situs Atapuerca, di mana fosil dan alat-alat batu dari manusia paling awal yang diketahui di Eropa Barat telah ditemukan. Foto: Natursports/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sisa-sisa tulang wajah berusia 1,4 juta tahun ditemukan di Spanyol. Tulang itu ternyata fosil nenek moyang manusia tertua yang pernah ditemukan di Eropa, lebih tua dari rekor sebelumnya yang berusia 1,2 juta tahun.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan Atapuerca Foundation, sebuah fragmen tulang rahang atas dan pipi telah ditemukan selama penggalian arkeologi di Sierra de Atapuerca di Spanyol utara pada 30 Juni 2022.
Tulang ini lebih tua 200.000 tahun dari sisa-sisa hominin berusia 1,2 juta tahun yang ditemukan pada 2007. Dengan kata lain, tulang rahang dan pipi yang ditemukan kali ini diperkirakan berusia 1,4 juta tahun.
Untuk mengkonfirmasinya, fragmen tulang rahang akan menjalani penanggalan radiokarbon di Pusat Penelitian Evolusi Manusia Nasional di Burgos, Spanyol.
Hasil identifikasi diharapkan sudah bisa keluar pada awal tahun depan, sekitar enam hingga delapan bulan lagi. Peneliti menduga tulang baru kemungkinan milik individu dari anggota populasi manusia pertama yang tinggal di Eropa.
ADVERTISEMENT
Situs Sierra de Atapuerca sendiri disebut pernah menjadi rumah bagi nenek moyang manusia prasejarah. Jauh sebelum ditemukannya fragmen rahang dan pipi, pada 1994 para ilmuwan yang bekerja di situs juga pernah menemukan sisa-sisa hominin yang dijuluki Homo antecessor (manusia perintis), namanya mengacu pada fakta bahwa spesies ini adalah contoh paling awal manusia yang berani menjelajah ke barat.
Identitas lengkap H. antecessor masih belum diketahui. Namun menurut ilmuwan, mereka kemungkinan adalah salah satu nenek moyang terakhir Homo sapiens atau Neanderthal.
Tim belum mengetahui spesies apa pemilik rahang dan tulang pipi yang ditemukan baru-baru ini. Yang pasti, ilmuwan akan meneliti hubungan mereka dengan H. antecessor, termasuk apakah fosil bisa memberikan pengetahuan baru tentang bagaimana fitur wajah berevolusi di antara banyak spesies manusia atau tidak.
ADVERTISEMENT