Tulang Wajah Seorang Perempuan Patah Akibat Buang Ingus Terlalu Keras

10 Juli 2018 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hidung meler (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hidung meler (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan asal Inggris mengalami patah tulang di salah satu bagian rongga mata kirinya setelah ia membuang ingusnya dengan sangat kencang.
ADVERTISEMENT
Dilansir Live Science, kejadian ini telah dilaporkan dalam jurnal BMJ Case Reports. Dijelaskan bahwa fraktur tulang yang perempuan berusia 36 tahun, yang tidak disebutkan namanya itu, alami terletak di bagian tulang tipis yang terletak di bagian bawah rongga matanya.
Sesaat setelah membuang ingus dari hidungnya dengan tenaga yang sangat besar, perempuan tersebut langsung mengalami kehilangan penglihatan sementara di kedua matanya.
Dua jam kemudian, lubang hidung kirinya pun mulai mengeluarkan darah, dan ia pun mengalami pembengkakan di sekitar mata kirinya.
Pembengkakan tersebut diikuti dengan gangguan penglihatan yang berlangsung selama beberapa jam, dan juga rasa sakit di sisi kiri kepala serta lehernya, suatu hal yang membuatnya akhirnya pergi ke rumah sakit.
Dari hasil pemindaian di kepalanya ditemukan bahwa lamina papyracea, salah satu bagian tengkorak di sekitar mata, dari perempuan tersebut mengalami fraktur.
Hasil CT scan tulang wajah yang patah. (Foto: BMJ Case Reports)
zoom-in-whitePerbesar
Hasil CT scan tulang wajah yang patah. (Foto: BMJ Case Reports)
ADVERTISEMENT
Fraktur di rongga mata bukan kejadian langka
Dijelaskan oleh Dr. Sam Myers, ahli bedah di North Middlesex University Hospital yang menangani kasus perempun tersebut, bahwa kejadian fraktur di bagian rongga mata tidaklah langka.
Salah satu bagian dari tengkorak di sekitar rongga mata dijelaskan olehnya memang memiliki jaringan yang cukup tipis.
Fraktur di bagian tersebut dapat terjadi ketika adanya trauma akibat pukulan benda tumpul, misalnya saat seseorang terkena pukulan di bagian mata atau terkena bola yang sedang bergerak dengan cepat.
Ilustrasi tengkorak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tengkorak (Foto: Thinkstock)
Namun demikian, Myers mengatakan bahwa ini adalah kali pertama ia mendengar kasus seseorang mengalami patah tulang akibat membuang ingusnya.
Meski membuang ingus memang membuat adanya tenaga yang luar biasa di bagian sekitar hidung, Myers menjelaskan, sangatlah jarang hal tersebut bisa membuat terjadinya patah tulang di rongga mata.
ADVERTISEMENT
Bagaimana bisa terjadi
Myers sendiri menduga bahwa ada beberapa alasan bagaimana fraktur bisa terjadi. Yang pertama adalah bahwa perempuan tersebut cukup sering membuang ingus dari hidungnya akibat flu.
Selain itu cara si perempuan membuang ingus juga dapat menjadi penyebab fraktur terjadi.
Jadi perempuan itu sering kali membuang ingus dari hidung dengan cara menutup satu lubang hidung dan mengembuskan ingus keluar dengan paksa dari lubang yang lainnya.
Hal tersebut menyebabkan tekanan di daerah sinus meningkat hingga dua kali lipat dan memaksa semua tekanan untuk keluar dari satu lubang hidung saja.
Alasan lain yang diduga membuat hal ini terjadi adalah rokok. Menurut laporan, perempuan tersebut adalah seorang perokok yang cukup aktif.
Ilustrasi asap rokok  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asap rokok (Foto: Shutterstock)
Rokok sendiri diketahui juga menyebabkan terjadinya perubahan pada tekanan dalam daerah sinus yang terletak dekat dari ronogga mata.
ADVERTISEMENT
Jadi diduga hal ini membuatnya lebih rentan mengalami patah tulang di bagian rongga matanya.
Kemungkinan lainnya adalah bahwa si perempuan memiliki tulang yang lemah, dan kemudian berpengaruh pada kekuatan tulang di sekitar mata dan juga saluran nasalnya.
Akibat fraktur
Fraktur yang perempuan itu alami juga membuatnya mendapat orbital emphysema, yakni suatu kondisi di mana udara masuk ke tempat yang tidak seharusnya, seperti di bawah kulit atau di antara jaringan.
Namun Myers mengatakan bahwa hal tersebut bisa hilang dengan sendirinya.
Perempuan itu sendiri akhirnya terpaksa menginap di rumah sakit selama satu hari. Ia diberikan obat penghilang rasa sakit dan juga antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi.
Myers juga mengatakan bahwa perempuan itu tidak memerlukan operasi untuk menyembuhkan patah tulangnya. Selain itu dilaporkan juga bahwa penglihatan si perempuan tidak terganggu secara permanen.
ADVERTISEMENT
Perempuan itu juga masih mengalami rasa sakit yang sering muncul di bagian kiri dari kepalanya, yang akan hilang seiring dengan sembuhnya luka serta fraktur.
Untungnya, ada hikmah dari kejadian menyakitkan ini, yaitu si perempuan telah berhenti merokok dan akan lebih berhati-hati saat membersihkan ingus dari hidungnya.