Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pohon ini banyak hidup di China. Tapi, di balik keindahannya, tersimpan sifat 'licik' yang bisa merugikan tumbuhan lain, atau bahkan serangga yang hidup di pohon tersebut.
Di luar China, tumbuhan ini justru dijuluki sebagai pohon neraka karena sifatnya yang sangat invasif.
Menurut National Geographic, sifat invasif A. altissima antara lain adalah memusnahkan spesies lain yang ada di dekatnya menggunakan racun yang dikeluarkan ke dalam tanah. Ia juga mengeluarkan bau tidak sedap dari bunga yang berfungsi menjadi tempat perlindungan bagi serangga invasif yang merusak seperti lalat lentera berbintik.
Sejak diperkenalkan oleh ahli hortikultura ke Amerika Serikat sekitar hampir 240 tahun lalu sebagai pohon peneduh dan spesimen botani, A. altissima menyebar ke enam negara bagian AS dan beberapa populasi di sejumlah wilayah AS lain kecuali Antartika.
ADVERTISEMENT
Pohon surga adalah wabah penyakit di seluruh hutan Amerika Utara, membunuh tanaman asli seperti pohon ek merah, sekaligus merusak infrastruktur dan lahan pertanian. Pohon ini juga tumbuh subur di daerah rusak akibat kebakaran atau gangguan manusia, termasuk di sepanjang jalan raya. Begitu ia berakar, hampir dipastikan tidak bisa dicabut.
Hidup 1 abad
Pohon surga bisa tumbuh setinggi 2,5 meter di tahun pertama, mengkloning dirinya sendiri melalui akar bawah tanah yang disebut pengisap, atau melalui ratusan ribu benih yang tertiup angin dari satu pohon surga. Pohon surga bisa hidup hingga satu abad lamanya, dan dengan ketinggian mencapai 21 meter.
A. altissima juga allelopathic. Artinya, ia suka memengaruhi pertumbuhan tanaman lain lewat pelepasan bahan kimia sehingga mencegah tanaman itu tumbuh di dekatnya.
ADVERTISEMENT
Lebih buruk lagi, ketika A. altissima bertindak seperti motel (penginapan) bagi spesies invasif lainnya, seperti kutu busuk coklat marmorated dan kumbang ambrosia, dua serangga yang telah merusak hutan AS, termasuk lalat lentera berbintik.
Satu-satunya strategi yang dimiliki petani dan pengelola lahan untuk melawan A. altissima adalah menggunakan herbisida atau menebang pohon secara berkala. Tapi sekarang, para peneliti tampaknya memiliki senjata untuk melawan spesies pohon paling invasif ini. Menggunakan jamur pembunuh pohon, organisme mikroskopis disebut Verticillium nonalfalfae berasal dari Pennsylvania, Virginia, dan Ohio.
Ilmuwan kini bereksperimen dengan menggunakan jamur untuk membunuh pohon surga, dengan cara meretas batangnya dan langsung menyuntikkan patogen ke dalam tanaman tersebut.
Hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Biological Control pada September 2020, menemukan bahwa jamur Verticillium nonalfalfae sangat efektif membunuh A. altissima. Ini akan menjadi kabar baik bagi ahli ekologi yang ingin melestarikan ekosistem asli dan keanekaragaman serangga.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, para ilmuwan harus memastikan bahwa menggunakan jamur tidak akan menjadi bumerang dan menciptakan masalah yang lebih serius.