Tumbuhan Terbesar Di Bumi Ditemukan: Usia 4.500 Tahun, Membentang 180 Km

6 Juni 2022 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilmuwan temukan tanaman terbesar Posidonia australis. Foto: Dok. Rachel Austin
zoom-in-whitePerbesar
Ilmuwan temukan tanaman terbesar Posidonia australis. Foto: Dok. Rachel Austin
ADVERTISEMENT
Ilmuwan menemukan tumbuhan terbesar di Bumi berlokasi di laut dangkal Shark Bay, timur Australia. Tanaman ini memiliki luas mencapai 180 km, serta diyakini telah hidup sejak 4.500 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Tanaman ini—memiliki nama latin Posidonia australis—bukan memiliki batang yang sangat panjang atau daun yang sangat lebar. Namun adalah padang rumput yang teridentifikasi sebagai satu individu karena memiliki DNA yang sama.
Ilmuwan menemukan bahwa tanaman ini adalah individu tunggal secara tidak sengaja. Elizabeth Sinclair, dari University of Western Australia dan kolega mula-mula ingin meneliti perkembangbiakan padang rumput laut Posidonia australis Shark Bay ini. Untuk menelitinya, mereka memerlukan DNA dari sampel tanaman terpisah. Ketika diteliti, ternyata semua sampel yang diambil memiliki DNA yang sama, alias, mereka adalah satu individu yang terus melakukan kloning, dan menggandakan diri sehingga membentang ratusan kilometer.
“Jawabannya mengejutkan kami – hanya ada satu!” kata Jane Edgeloe, salah satu penulis studi. “Itu saja, hanya satu tanaman yang telah berkembang lebih dari 180 km di Shark Bay, menjadikannya tanaman terbesar yang diketahui di Bumi.
ADVERTISEMENT
Satu hal lain yang unik adalah tanaman ini memiliki kromosom lebih banyak dari spesies-spesies rumput laut yang lain. Ketika berkembang biak, harusnya anak membawa setengah dari kromosom jantan dan setengah dari kromosom betina. Namun pada kasus Posidonia australis, ia memiliki seluruh kromosom dari orang tuanya. Hal ini biasa disebut polyploid.
“Tanaman polyploid sering berada di tempat dengan kondisi lingkungan yang ekstrem, seringkali steril, dan dapat terus tumbuh (asal) dibiarkan tidak terganggu.
Ilmuwan temukan tanaman terbesar Posidonia australis. Foto: Dok. Rachel Austin
Peneliti yakin bahwa kondisi memaksa Posidonia australis untuk beradaptasi ke arah ini. Kadar garam yang tinggi hingga temperatur yang sangat fluktuatif membuat tanaman bereproduksi secara aseksual—seperti membelah diri—adalah metode yang pas untuk bertahan hidup.
"Bahkan tanpa pembungaan dan produksi benih yang sukses, tanaman ini tampak sangat tangguh, berhadapan dengan suhu, kadar garam laut, ditambah intensitas cahaya yang sangat tinggi yang (umumnya) membuat stres bagi sebagian besar tanaman."
ADVERTISEMENT
Berdasarkan perhitungan ukuran dan kecepatan pertumbuhan, peneliti mengestimasi Posidonia australis yang mereka temukan ini berumur 4.500 tahun. Dilihat dari sejarah geologinya, tanah Shark Bay baru terendam air sekitar 8.500 tahun lalu, ketika permukaan air laut naik karena berakhirnya zaman es.
Pohon Pando, tanaman terberat berasal dari satu individu tanaman. Foto: Danita Delimont/Shutterstock
Kasus Posidonia australis mirip dengan pohon Pando (nama latin Populus tremuloides), di Utah AS. Tanaman ini adalah satu individu jantan yang terus melahirkan pohon baru dengan merambat di tanah.
Satu individu ini kemudian menciptakan hutan dengan total 47.000 pohon yang memiliki DNA yang sama, bahkan semuanya saling terhubung di jaringan akar. Pando dinobatkan sebagai organisme terberat dengan massa 6.000 ton (setara dengan 1.100 ekor gajah jantan dewasa).