Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Ubur-ubur Hantu Selendang Penari Ditemukan, Panjangnya Setara Bus AKAP
18 Februari 2023 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hewan misterius ubur-ubur hantu yang hidup di laut dalam perlahan mulai terungkap berkat makalah ilmiah pertama yang ditulis oleh Viking Expedition Team.
ADVERTISEMENT
Ubur-ubur hantu raksasa dengan nama ilmiah Stygiomedusa gigantea itu ditemukan sedang 'melayang' di perairan Antartika. Ubur-ubur tampak memiliki selendang panjang bak penari ronggeng. Selendang panjang itu menciptakan pemandangan yang luar biasa di kedalaman laut biru.
Ubur-ubur hantu raksasa pertama kali terlihat pada awal 2022, selama penyelaman di perairan pesisir Semenanjung Antartika. Binatang ini membentang sepanjang 10 meter, atau hampir setara bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang rata-rata panjangnya 12 hingga 13 meter. Dari 1910 sampai sekarang, hanya 126 pertemuan dengan S. gigantea yang pernah dicatat para peneliti.
Adapun pertemuan baru-baru ini telah dicatat dalam sebuah makalah yang terbit di jurnal Polar Research of the Norwegian Polar Institute. Makalah itu menjelaskan tentang peluang baru penelitian ekologi menggunakan kapal selam seperti Viking Octantis yang membantu para peneliti melihat hewan yang sangat sulit ditemukan dan diamati.
ADVERTISEMENT
“Di sini, kami menunjukkan bahwa kapal selam yang sekarang makin banyak digunakan oleh industri pelayaran ekspedisi, dapat menjadi wadah untuk penelitian biologi di wilayah kutub,” tulis para peneliti.
Ubur-ubur hantu raksasa diperkirakan ada di seluruh lautan dunia, hidup di kedalaman 6.665 meter di bawah permukaan laut. Makanan utamanya adalah plankton dan ikan kecil. Bagian bulat seperti kepala ukurannya bisa mencapai satu meter, menyeret empat lengan panjang berbentuk selendang.
ADVERTISEMENT
Ubur-ubur hantu terlihat saat tim ekspedisi Viking membawa 36 anggota dalam rangka memandu wisatawan melakukan studi ilmiah bawah laut. Ekspedisi Viking kala itu berlangsung menggunakan dua kapal selam sekaligus, yakni Viking Octantis dan Viking Polaris.
“Pendekatan ilmiah kami berpusat pada platform untuk mengeksplorasi dengan personel untuk menafsirkan apa yang ditemukan, dan kami percaya ini adalah yang pertama dari banyak makalah ilmiah yang akan dihasilkan dari penelitian yang dilakukan di atas kapal ekspedisi Viking,” kata Damon kepada IFLScience.