UI Jadi Tuan Rumah Kongres Komunitas Bioteknologi Asia, Digelar di Bali

The 15th Asian Congress on Biotechnology (ACB) 2022. Foto: Dok. Universitas Indonesia

Universitas Indonesia (UI), melalui Fakultas Teknik (FT), menjadi tuan rumah Kongres Komunitas Bioteknologi Asia. Acara tersebut digelar di Bali pada 3 hingga 5 Oktober 2022.

Delegasi dari 19 negara sudah berkumpul di Bali. Mereka di sana membicarakan perkembangan bioteknologi, terutama untuk mendukung pemulihan masyarakat dunia terkhusus masyarakat Asia yang terdampak pandemi COVID-19.

Ada 15 topik diskusi yang menjadi fokus di Kongres Komunitas Bioteknologi Asia ke-15 (15th Asian Congress on Biotechnology/ACB). Topiknya mulai dari Bioteknologi Pertanian dan Pangan, Mikrobiologi Terapan, Nanobioteknologi, Biosensor dan Biochip, Bioproses dan Bioseparasi, Bioteknologi Lingkungan, Rekayasa Jaringan dan Biomaterial, hingga Bioenergi dan Biorefinery.

Kongres yang berlangsung tiga hari itu digelar bersama dengan symposium internasional tahunan FTUI, the 7th International Symposium on Biomedical Engineering (ISBE).

"Hal-hal seperti pengembangan rapid test, pengembangan vaksin dan lainnya, perlu dilakukan secara bersama untuk ke depannya dapat membantu pemulihan masa pandemi dan pasca-pandemi. Hal ini sejalan dengan tema G20, Recover Together, Recover Stronger," jelas Prof. Ari dalam pernyataan resmi.

Ilustrasi biokteknologi. Foto: Anton Vaganov/Reuters

Sementara Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU mengungkap kebahagiaannya konferensi internasional ini bisa kembali digelar. Sebab, Kongres Komunitas Bioteknologi Asia sempat tertunda tiga tahun akibat pandemi COVID-19.

Mulai Senin (3/10), kata Prof. Heri, sebanyak 294 makalah milik 909 peserta dari 17 negara akan dipresentasikan. Kemudian 61 orang pembicara dari 18 negara turut berbagi pengalaman dan pengetahuan pada 50 sesi yang diselenggarakan.

FTUI tidak sendirian menggelar 15th ACB 2022. Mereka bekerja sama the Asian Federation of Biotechnology, the European Federation of Biotechnology, Indonesian Biotechnology Consortium dan Universitas Udayana.