Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan penemunya di posting-an Facebook, hewan langka itu ditemukan ketika kucing bernama Olive tiba-tiba membawa ular dan menjatuhkannya di lantai ruang tamu. Pemilik Olive bingung melihat ular kecil belang dengan kepala dua menempel pada satu tubuh yang sama, masing-masing dapat menggerakkan mata, leher, dan lidah.
Pemilik Olive kemudian menamai ular kepala dua dengan sebutan “Dos” yang artinya “dua”. "Masalah terbesarnya adalah makan," kata Kay Rogers, pemilik kucing Olive saat membicarakan Dos di Facebook miliknya seperti dikutip Science Alert. "Kami mencoba banyak hal, tetapi dia kesulitan mengoordinasikan kedua kepalanya."
Kondisi yang dialami ular disebut sebagai bicephaly, yakni kelainan langka yang terjadi ketika embrio yang sedang berkembang mulai membelah menjadi kembar identik berhenti di tengah jalan. Bicephaly bisa dialami oleh makhluk lain di dunia, termasuk rusa dan hiu.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2019, bayi ular bicephalic bernama Double-Dave juga muncul di New Jersey. Setahun sebelumnya, ular kepala dua yang sangat berbisa pernah menyelinap ke salah satu rumah warga di Virginia, dan Dos adalah salah satu ular kepala dua yang ditemukan di 2020.
Pada 15 Oktober 2020, ular kepala juga ditemukan Alexander County, North Carolina. Ular itu ditemukan di halaman rumah warga bernama Wilson. Video dari penampakan ular itu kemudian diunggah ke Facebook dan mendapat berbagai respons netizen.
Hewan Bicephaly akan kesulitan bertahan di alam liar. Sebab, setiap kepala akan saling berlawanan untuk mengikuti naluri masing-masing menangkap mangsanya. Ular bekerja dengan baik melalui penciuman, dan jika satu kepala menangkap bau mangsa di kepala yang lain, dikhawatirkan akan menyerang dan mencoba saling menelan kepalanya.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, ular kepala dua biasanya tidak dibiarkan untuk hidup di alam liar, melainkan dipelihara para ilmuwan untuk dijadikan bahan penelitian. Untuk saat ini, Dos dirawat oleh Komisi Konservasi Ikan dan Satwa Liar Florida (FWC).
Pakar FWC mengidentifikasi Dos sebagai ular pembalap kulit hitam (coluber constrictor priapus) yang tidak berbisa dan tersebar banyak di Amerika Serikat bagian tenggara. Kini, kehidupan Dos akan jauh lebih aman ketimbang dia hidup di alam liar.