Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Umat Manusia Temukan Lagi Galaksi Terjauh, Jaraknya 33 Miliar Tahun Cahaya
16 November 2023 11:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti menemukan lagi dua galaksi terjauh di luar angkasa, berjarak 33 miliar tahun cahaya. Galaksi ini berada di area cluster Pandora atau Abell 2744 dan dinamai Z12 dan Z13.
ADVERTISEMENT
Peneliti mengamati objek ini dari data yang dihimpun teleskop James Webb (JWST). Tim periset internasional yang dipimpin oleh Pennsylvania State University, mengkonfirmasi jarak galaksi kuno ini dan menyimpulkan sifat-sifatnya menggunakan data spektroskopi baru.
Galaksi baru ini lebih besar dan tampak seperti kacang dan bola berbulu, menurut para peneliti. Temuan ini termasuk baru setelah diterbitkan 13 November lalu di jurnal Astrophysical Journal Letters.
“Sangat sedikit yang diketahui tentang alam semesta awal,” kata penulis pertama Bingjie Wang, mahasiswa post-doctoral Eberly College of Science, Pennsylvania State University dilansir Eurekalert.
“Satu-satunya cara untuk mempelajari masa itu (adalah) menguji teori kita tentang pembentukan dan perkembangan galaksi awal adalah dengan galaksi-galaksi yang sangat jauh ini.”
Cahaya galaksi terjauh ini membutuhkan perjalanan yang sangat lama untuk mencapai Bumi. Seperti kata Sherina, melihat gemerlap langit di malam hari sama seperti kita yang tengah melihat masa lalu.
ADVERTISEMENT
Tim peneliti memperkirakan cahaya yang terdeteksi JWST yang dipancarkan kedua galaksi muncul saat alam semesta berusia 330 juta tahun. Cahaya yang dipancarkan menempuh perjalanan sekitar 13,4 miliar tahun cahaya untuk mencapai JWST.
Galaksi-galaksi tersebut saat ini berjarak 33 miliar tahun cahaya dari Bumi karena perluasan alam semesta.
“Cahaya dari galaksi-galaksi ini kuno, sekitar tiga kali lebih tua dari Bumi,” kata Joel Leja, asisten profesor astronomi dan astrofisika di Penn State.
Kedua galaksi ini termasuk di antara 60.000 sumber cahaya di Gugus Pandora. Cahaya ini terdeteksi dalam gambar yang ditangkap JWST pada tahun 2022.