Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Varian baru COVID-19 muncul, namanya JN.1. Strain baru ini merupakan turunan dari omicron khususnya varian BA.2.86 (Pirola).
ADVERTISEMENT
Jenis COVID-19 JN.1 belum menyear luas dan dilaporkan muncul di Amerika Serikat dan Benua Eropa menurut laporan Center of Disease Control (CDC) AS.
Varian ini muncul September lalu dan sejak saat itu telah terdeteksi di 11 negara lain. JN.1 saat ini berkontribusi kurang dari 0,1 persen virus SARS-CoV-2. Di seluruh dunia, sejauh ini hanya 51 kasus yang dilaporkan, dilansir Express.
CDC AS masih mempelajari jenis SARS-CoV-2 ini.
“BA.2.86 memiliki lebih dari 20 mutasi pada protein lonjakan dan ada kekhawatiran ketika pertama kali terdeteksi beberapa waktu lalu bahwa, wow, ini mungkin menjadi masalah nyata,” Dr Thomas Russo, profesor dan kepala penyakit menular di the Universitas di Buffalo di New York, dilansir Prevention.com.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data terbaru, BA.2.86 diyakini tak akan menyebar dengan cepat. Vaksin COVID-19 terbaru dapat mencegah penularan lebih luas.
“Kasus-kasus telah dilaporkan di Inggris, Islandia, Portugal, Spanyol, dan Belanda. Frekuensinya juga meningkat di Prancis,” kata Russo.
Varian JN.1 diperkirakan memiliki gejala yang mirip dengan varian sebelumnya seperti:
“Sangat penting bagi kita untuk mengadaptasi program (vaksinasi) dan memberikan manfaat bagi mereka yang paling berisiko,” ujar Steve Russell, direktur vaksinasi dan skrining NHS, dalam laporan BMJ tentang penyebaran BA.2.86 dilansir IFL Science.