Video Bunglon Tengah Sekarat, Sempat Berubah Warna Sebelum Mati

30 Januari 2024 7:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bunglon. Foto: Frank Glaw dkk via Salamandra Journal
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunglon. Foto: Frank Glaw dkk via Salamandra Journal
ADVERTISEMENT
Pertama kali di dunia detik-detik bunglon labord (Furcifer labordi) sekarat dan mati terekam kamera. Sebelum bunglon itu benar-benar mati, dia memperlihatkan pemandangan yang spektakuler: Tubuhnya beberapa kali berubah warna.
ADVERTISEMENT
“Saat melihat rekaman tersebut, kami kagum dan tersentuh oleh tontonan penuh warna yang mereka rekam, sesuatu yang belum pernah diamati oleh para ilmuwan di alam liar,” papar prosedur Valeria Fabbri-Kennedy, dan Chris Raxworthy, ahli herpetologi di American Museum of Natural History.
Video tersebut merupakan bagian dari serial terbaru PBS Big Little Journeys. Dengan menggunakan mode fotografi timelapse, tim merekam saat-saat terakhir kehidupan bunglon yang penuh warna di Hutan Kirindy di Madagaskar bagian barat. Mereka mencatat, bunglon itu bertelur dan melindunginya dari cuaca ekstrem musim kemarau di Madagaskar.
“Betina mengerahkan seluruh energinya untuk menghasilkan telur yang harus melewati musim kering panjang saat berada di bawah tanah,” kata Fabbri-Kennedy dan Raxworthy. "Mereka mati hanya dalam beberapa jam setelah telur diletakkan, karena sumber daya mereka hanya tersisa sedikit."
ADVERTISEMENT
Tampilan warna-warni tubuh bunglon terjadi karena adanya beberapa lapisan sel kulit. Menurut Wired, lapisan paling atas bersifat transparan, sedangkan lapisan bawahnya mengandung sel yang disebut kromatofor.
Setiap kromatofor memiliki jenis pigmen yang berbeda. Ada yang mengandung pigem melanin, ada juga yang memiliki pigmen kuning atau merah yang disebut xanthofor atau eritrofor. Ketika bunglon mengubah suhu atau suasana hati, kantung berisi pigmen dipicu oleh sistem saraf sehingga menghasilkan beragam warna di seluruh tubuh bunglon.
“Selama kematian, sinyal saraf terus mengirimkan dan mengubah bentuk sel kulit, menciptakan pola warna-warni kacau yang ditangkap,” kata Fabbri-Kennedy dan Raxworthy.
Bunglon labord adalah spesies bunglon yang tak biasa dengan umur hanya empat hingga lima bulan. Faktanya, spesies ini menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai telur yang berkembang selama sembilan bulan sebelum menetas.
ADVERTISEMENT
Menurut The Guardians, anak bunglon biasanya muncul pada bulan November dan dapat berkembang biak dua bulan kemudian. Di bulan Februari, mereka menunjukkan tanda-tanda penuaan, bahkan tumbang dari pohon karena cengkeramannya melemah. Para ahli percaya bahwa umur yang lebih pendek ini bermanfaat untuk mengatasi variasi musim yang keras di Madagaskar.