Video Ini Buktikan Joroknya Flush Toilet Tanpa Ditutup, Airnya Nyiprat!

21 Desember 2022 14:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cipratan air kalau kloset tak ditutup saat diflush. Foto: Patrick Campbell/University of Colorado Boulder
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cipratan air kalau kloset tak ditutup saat diflush. Foto: Patrick Campbell/University of Colorado Boulder
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kamu punya kebiasaan flush toilet tanpa menutupnya terlebih dahulu? Sebaiknya kamu pikir-pikir lagi untuk memulai rutinitas menutup kloset secara rutin.
ADVERTISEMENT
Saat kita mem-flush kloset, kita tak hanya membersihkan kotoran yang dikeluarkan. Aktivitas ini juga akan mengakibatkan banyaknya droplet air beserta bakteri dari tinja 'nyiprat' ke mana-mana.
Sekelompok ilmuwan ini mencoba membuktikan, betapa banyaknya cipratan air kotor yang menyemprot ke luar kloset kalau tak ditutup. Cipratannya bahkan bisa mengenai orang yang sedang berdiri di samping atau depannya.
Para peneliti menembakkan laser hijau untuk mendeteksi seberapa banyak cipratan air yang terbang saat menyiram toilet tanpa ditutup. Tim juga memasangkan kamera khusus berkecepatan tinggi untuk menangkap aktivitas cipratan air terbang ke udara, serta melacak seberapa jauh sebarannya.
Hasilnya? Jauh lebih mengkhawatirkan daripada yang diperkirakan peneliti sebelumnya. Dalam video, bisa kita saksikan partikel cipratan melesat dengan kecepatan 2 meter per detik.
ADVERTISEMENT
"(Ini adalah) cipratan yang jauh lebih kencang dan menyebar dengan cepat dari yang pernah orang duga yang mengetahui hal ini," kata penulis utama studi John Crimaldi yang juga insinyur geoenvironmental di University of Colorado Boulder dilansir Live Science.
"Kami mengira partikel aerosol ini akan melayang begitu saja, tetapi mereka menyembur seperti roket."
Eksperimen tersebut juga menyoroti besarnya ukuran partikel di udara juga berpengaruh pada berapa lama mereka melayang. Cipratan besar cenderung mengendap ke permukaan dalam hitungan detik.
Sebaliknya, partikel yang lebih kecil, dengan ukuran kurang dari 5 mikron, akan tetap melayang di udara selama beberapa menit atau lebih lama, tulis para peneliti dalam pernyataan tersebut.
Ilustrasi cipratan air kalau kloset tak ditutup saat diflush. Foto: Patrick Campbell/University of Colorado Boulder
"(Hal) itu tidak bisa kamu lihat, (oleh sebab itu orang-orang) menganggap (cipratan) itu tidak ada," kata Crimaldi.
ADVERTISEMENT
Concern peneliti terhadap cipratan air ini sebenarnya sudah diketahui sejak 60 tahun yang lalu. Namun bagaimana, persisnya semburan itu tercipta, seberapa cepat mereka bergerak dan berapa lama aerosol bertahan masih menjadi misteri.

Cipratan air membawa bakteri berbahaya

Cipratan air dari kloset ini dikhawatirkan membawa banyak bakteri, patogen dari tinja seperti E. coli, C. difficile, norovirus dan adenovirus.
Semuanya dapat menyebabkan masalah serius di perut dan usus. Virus penyebab COVID-19 juga dapat ditemukan di kotoran manusia, tetapi belum jelas apakah dapat ditularkan melalui aerosol toilet, tulis para peneliti.

Bayangkan terjadi di toilet umum

Di rumah, mungkin kita bisa menghindari masalah ini dengan membiasakan rutinitas meletakkan tutup toilet sebelum disiram. Namun di tempat umum, tak ada jaminan semua orang melakukan hal yang sama seperti kita.
ADVERTISEMENT
Para peneliti berharap video ini akan membuat orang sadar, terhadap risiko menggunakan toilet umum. Diharap temuan ini juga dapat meyakinkan para pengelola gedung atau perancang bangunan agar dapat memasang kloset dengan penutup di setiap toilet mereka.
“Dengan membuat gambaran visual yang dramatis dari proses ini, penelitian kami dapat memainkan peran penting dalam penyampaian pesan kesehatan masyarakat,” kata Crimaldi.
Studi ini telah terbit pada 8 Desember di jurnal Scientific Reports.