Viral di TikTok soal Obat Batuk Disebut Bisa Bantu Wanita Hamil, Benarkah?

5 November 2024 7:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat batuk cair. Foto: BEAUTY STUDIO/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat batuk cair. Foto: BEAUTY STUDIO/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hampir semua wanita yang telah menikah ingin mendapatkan momongan. Keinginan memiliki anak semakin terasa bagi mereka yang berjuang melawan infertilitas, yakni ketidakmampuan seseorang untuk hamil atau mempertahankan kehamilan.
ADVERTISEMENT
Jadi, ketika ada solusi sederhana, maka apa pun akan dilakukan, termasuk solusi yang bahkan belum terbukti secara ilmiah. Kebetulan di TikTok lagi ramai perempuan yang menghubungkan keberhasilan hamil mereka dengan penggunaan obat batuk dan pilek Mucinex yang dijual secara bebas di pasar.
Sebelum membahas kebenaran Mucinex bisa membantu wanita hamil, mari kita bahas bagaimana kehamilan itu bisa terjadi. Ketika seseorang berhubungan seks tanpa pengaman, sperma akan disimpan di bagian atas vagina. Untuk mencapai dan membuahi sel telur, sperma harus terlebih dahulu melewati serviks, saluran kecil yang menghubungkan vagina dan rahim.
Leher rahim berperan penting dalam mengatur keluarnya sperma melalui produksi lendir serviks. Selama siklus menstruasi wanita, jumlah dan konsistensi lendir serviks ini berubah. Jika lendir terlalu banyak atau terlalu kental, hal itu dapat menghambat sperma mencapai sel telur. Nah, di sinilah muncul ide untuk mengonsumsi Mucinex yang dianggap bisa mengencerkan lendir serviks dan mempermudah sperma mencapai sel telur.
ADVERTISEMENT
Sebelum mengonsumsi Mucinex, para wanita ini akan melacak kesuburan mereka, termasuk melalui pemantauan kuantitas dan konsistensi lendir serviks. Setelah mengetahui tanda-tanda kesuburannya, wanita yang sedang berjuang untuk hamil mulai memperbesar peluang pembuahan dengan mengonsumsi Mucinex.
Produk seperti Mucinex yang mengandung guaifenesin mungkin terdengar seperti solusi cepat dan sederhana untuk meningkatkan peluang kehamilan tersebut, ketimbang diet atau perubahan faktor gaya hidup. Namun, benarkah Mucinex, atau obat lain dengan kandungan guaifenesin, bisa membantu wanita mendapat keturunan?
Faktanya, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang menyebut bahwa Mucinex dapat membantu kesuburan. Studi ilmiah paling banyak dikutip berasal dari tahun 1982 yang dipublikasikan dalam jurnal Fertility and Sterility.
Tim peneliti dalam studi tersebut mempelajari 40 pasangan dengan infertilitas. Para wanita diberi 200 mg guaifenesin tiga kali sehari mulai hari kelima siklus menstruasi mereka. Pada akhir penelitian, 15 dari 40 pasangan berhasil hamil, yang mungkin dianggap mendukung penggunaan guaifenesin.
ADVERTISEMENT
Namun, karena tidak ada kelompok kontrol –responden yang tidak mengonsumsi guaifenesin–, maka tidak mungkin menghubungkan kehamilan ini hanya dengan guaifenesin.
Sementara dalam studi kasus terpisah, seorang pria mengonsumsi 600 mg guaifenesin dua kali sehari selama dua bulan. Studi melaporkan adanya peningkatan signifikan dalam produksi dan motilitas sperma. Namun, karena studi ini dilakukan hanya pada seorang pria lajang berusia 32 tahun, para peneliti tidak dapat memastikan bahwa guaifenesin adalah penyebab perubahan tersebut.
Perlu dicatat, Reckitt sebagai produsen Mucinex mengatakan bahwa Mucinex hanya boleh digunakan sesuai dengan petunjuk pada label, dan mengonsumsi Mucinex untuk mengatasi infertilitas merupakan penggunaan yang tak sesuai dengan label.
Jadi, belum ada cukup bukti yang kuat bahwa mengonsumsi obat batuk mengandung guaifenesin dapat meningkatkan kesuburan.
ADVERTISEMENT