Viral Face Shield Nagita Slavina, Apa Bedanya dengan Face Shield Biasa?

15 Juni 2020 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nagita Slavina memakai face shield. Foto: Instagram fashion_nagitaslavina
zoom-in-whitePerbesar
Nagita Slavina memakai face shield. Foto: Instagram fashion_nagitaslavina
ADVERTISEMENT
Face shield atau pelindung wajah yang dikenakan Nagita Slavina sedang ramai dibicarakan. Memang ada beberapa keunikan pada face shield yang ia pakai. Selain soal harga yang fantastis, desainnya juga cukup unik.
ADVERTISEMENT
Face shield yang dipakai Nagita diproduksi oleh sebuah merek kecantikan dengan harga sekitar Rp 1,5 juta. Produk ini ia pakai ketika tampil di program Rumah Seleb di MNC TV, beberapa hari lalu. Terlepas dari klaim faedahnya pada kecantikan, face shield sejatinya dirancang untuk mencegah paparan droplet atau tetesan pernapasan.
Face shield Nagita jadi menarik karena desainnya yang tidak umum. Face shield pada umumnya menyatu dengan pengikat yang kemudian dipakai seperti topi. Sementara face shield yang dipakai Nagita menyatu dengan desain kacamata, sehingga ia bertumpu pada telinga dan tulang hidung pemakainya.
Penumpang memakai masker dan pelindung wajah (Face Shield)�di Kereta Api (KA) Ranggajati relasi Cirebon-Jember saat transit di Stasiun Balapan, Solo. Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Karena desain yang unik ini, publik kemudian menyebutnya sebagai face shield Nagita Slavina. Di media sosial dan platform e-commerce, sudah banyak pihak yang menjual kacamata face shield dengan gimik nama tersebut.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari desain dan keunikan lainnya, face shield dirancang untuk tenaga medis yang merawat pasien, termasuk pasien COVID-19 yang mungkin melontarkan droplet ketika batuk, bersin, atau saat bicara. Tenaga medis tentu saja juga memakai masker untuk perlindungan ekstra.
Dokter dan perawat memakainya ketika melakukan intubasi pada pasien COVID-19 dan dalam proses operasi yang memiliki kemungkinan darah atau tulang bisa muncrat atau keluar dari tubuh. Para petugas medis juga menggunakannya saat melayani rapid test atau saat masuk ke ruang IGD.
“Menariknya, face shield bisa mudah disterilisasi dan dibersihkan oleh penggunanya sehingga bisa digunakan kembali tanpa batasan waktu kecuali bagian plastiknya retak atau pecah,” ungkap kata Dr. Sherry Yu, dermatolog yang berafiliasi dengan Brigham and Women's Hospital di Boston, seperti dikutip dari The New York Times.
ADVERTISEMENT